Oksigen Masih Kurang, Pelayanan Operasi Non Genting RSUD Tarakan Distop Sementara
Tarakan, Kalpress — Pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan saat ini tengah dibatasi. Terbukti, salah satu pelayanan harus di tutup sementara, yakni ruang bedah elektif selama dua minggu, Hal ini disebabkan minim nya stok oksigen yang terbatas di RSUD Tarakan.
Dipertegas dr. Franky Sientoro Sp.A Direktur RSUD Tarakan, penutupan ruang bedah elektif ini tidak terlalu bahaya, karena bedah elektif ialah bedah yang dapat di tunda atau non genting.
“Kita tutup karena oksigennya tidak ada, dan ini tidak berbahaya juga karena bedah elektif adalah bedah yang dapat ditunda, direncanakan kapan pelaksanannya,” Jelas dr. Franky Sientoro Sp.A kepada Kalpress.id saat ditemui di RSUD Tarakan, Kamis (29/07/2021).
Lanjutnya, Direktur Utama Rumah Sakit Ini mengatakan ditutupnya akses pelayanan seperti ruang bedah elektif bukan hanya keterbatasan oksigen, tetapi juga adanya tenaga kesehatan (Nakes) yang terpapar virus Covid-19 ini.
“Untuk saat ini kami menutup karena memang jumlah oksigen tidak cukup dan di samping itu ada beberapa tenaga (kesehatan) kami yang terpapar dan isoman (isolasi mandiri) karena mereka terkontak,”
“Ada dua yang dirawat dan sekarang keadaannya syukur stabil kemarin juga sudah diberikan plasma konvalesen sisanya sebagian besar adalah isoman di rumah,” Imbuhnya.
Terakhir ia menambahkan, Meski dengan terbatasnya pelayanan, RSUD tetap membuka pelayanan ruang bedah cito bagi pasien yang membutuhkan tindakan operasi darurat.
“Ruang cito yang bedah darurat kita tetap melayani, tetapi untuk elektif benar-benar kita tunda dulu selama dua minggu ini. Nanti kalau kasus Covid-19 di Tarakan sudah menurun, kebutuhan oksigen mulai cukup maka kamar operasi kami buka lagi. Kalau Cito ini kan diluar rencana kalau ada pasien butuh tindakan operasi malam atau subuh kita tetap harus layani,” Pungkas ketua IDI Kaltara.
Penulis : Ahmad Nur
Editor : Redaksi Kalpress.id