Tarakan, Kalpress – “kita tidak bisa memungkiri bahwa memang gerakan ini ada, baik di sekolah dan dunia kampus, bukan hanya pelajar tetapi tenaga pengajar kita juga sudah ada yang berfaham radikalisme dan intoleran”.
Itulah ungkapan, Presiden mahasiswa atau Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borneo Tarakan (UBT) Muhammad Nur Arisan kepada Kalpress.com pada dialog interaktif di hotel Duta, Jumat (14/08/2020)
Arisan menambahkan, dengan adanya dialog interaktif yang digagas oleh BEM UBT ini, sebagai bentuk upaya edukasi preventif mengantisipasi masuknya paham radikalisme di dunia pendidikan, atau benteng pencehan dini kepada pelajar baik mahasiswa dan siswa-siswi se-Kaltara.
Hadir selaku pemateri, H. Suriansyah, S.Ag., M.Pd selaku Kakanwil Kemenag Provinsi Kaltara memaparkan, hakikat dunia pendidikan adalah memanusiakan manusia, sesuai yang tertuang dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003.
“Pendidikan hadir untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia yang seutuhnya, yaitu bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, memiliki pengetahuan, sehat jasmani dan rohani, memiliki budi pekerti leluhur, mandiri, berkepribadian yang mantap, dan bertangung jawab. Jadi, tidak ada ruang untuk paham-paham yang datang memecah belah umat beragama”, Sambungnya.
Sementara itu, selaku PLT Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltara Drs. Firmannur, M.,Si yang juga pemateri mengakui, dunia pendidikan di Kaltara sangat rentan terpapar paham-paham tersebut, mengingat Kaltara sebagai provinsi perbatasan dan juga wilayah berkembang.
“Kampus dan sekolah ini memang kita khawatirkan sangat rentan dimasuki paham radikaliame. Tetapi itu semua bisa kita cegah sebagai generasi muda, kita punya Ideologi, kita punya aturan bernegara dan kita punya Pancasila untuk kita aplikasikan sehari-hari”, pungkas Firman.
Untuk itu Firman menghimbau, jika ada warga sekolah ataupun kampus yang menunjukan sikap intoleransi dan tertutup, membatasi diri atau bergabung dalam kelompok yang mencurigakan segera laporkan ke aparat terkait dalam hal ini aparat Kepolisian, Kesbangpol atau pihak yang berwenang lainnya.
Sesuai pantauan, kegiatan ini diikuti oleh seluruh perwakilan BEM Universitas dan Kampus se-Kaltara, Ketua OSIS serta beberapa Organisasi Kepemudaan (OKP) yang ada di Kaltara. (YS/RMA)