Dana Umat Untuk Umat
Membungkus kebatilan dengan mengatasnamakan agama dan Ummat adalah sebuah kue yang sangat laku untuk di jual belikan kepada orang awam. Sebagaimana perkataan Ibnu Rusyd;
اذا اردت ان تتحكم فى جاهل فعليك ان تغلف كل باطل بغلاف دينى
Jika ingin menguasai orang bodoh, bungkuslah sesuatu yang batil dengan agama.
Mungkin perkataan filusuf asal Al-Andalus, Ibnu Rusyd relate dengan suatu berita/majalah yang viral beberapa hari belakangan ini yakni Majalah Tempo yang menelusuri soal penyelewenangan dana oleh petinggi ACT (Aksi Cepat Tanggap) terkait dengan pemotongan dana donasi, masalah keuangan hingga konflik di tubuh lembaga tersebut. Masalah yang mendera ACT itu terungkap dalam laporan Majalah Tempo edisi 2 Juli 2022.
Misalnya saja dana Ummat, Wakaf Al-Qur’an dan lain sebagian nya. Makanya seandainya orang yang gemar sedekah itu mikir dan sifat kemanusiaannya tinggi pasti lebih mendahulukan bersedakah kepada yang dekat dari pada yang jauh.
Dan pasti lebih memilih mensedekahkan hartanya untuk tetangga belakang atau depan rumahnya dari pada memberikan kepda Komunitas atau kelompok yg jauh dari tempat tinggal kita, apalagi dengan mengaatas namakan wakaf Al-Qur’an atau mengatas namakan yang lain.
Kenapa.? Karerna Rasulullah Saw Bersabda
يا أمة محمد والذي بعثني بالحق
Wahai umat Muhammad, demi Allah yang telah mengutusku dengan kebenarannya.
لا يقبل الله صدقة من رجل وله قرابة محتاجون إلى صلته
Allah tidak akan menerima sedekah seseorang yang mempunyai kerabat/tetangga yang membutuhkan bantuannya.
ويصرفها إلى غيرهم
Dan sama orang tersebut sedekahnya di berikan kepada orang lain yang jauh.
والذي نفسي بيده لا ينظر الله إليه يوم القيامة
Dan demi Allah yang jiwaku berada dalam genggamannya, Allah Swt tidak akan memandangnya di hari kiamat..
Dari hadis di atas sangat jelas bahwa Allah Swt tidak akan menerima sedekahnya orang yang sedekahkan rezeki mya untuk orang yang jauh. Padahal tetangganya sangat membutuhkan.
Jika kata Alhabib Ali Al Jifri
الحبيب علي الجفري
الانسانية هي وعاء التدين الحقيقي ان استقامت استقام وان انحرفت انحرف
Kemanusiaan merupakan wadah dari sebuah sifat keberagamaan, apabila nilai-nilai kemanusiaannya lurus maka lurus pula keberagamaannya. Begitu juga sebaliknya.
Banyak lembaga dengan berdalih sebagai lembaga amal (untuk umat), akan tetapi dilumat sendiri untuk kepentingan pribadi.
Sepatutnya perlu diketahui, asal usul lembaga amal tempat untuk bersedekah. Dari yang terdekat dan untuk yang terdekat.
Misalnya saja, jika melihat NU Care-LAZISNU yang rebranding dan/atau sebagai pintu masuk agar masyarakat global mengenal Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) sebagai lembaga filantropi NU.
NU Care-LAZISNU yang berdiri pada tahun 2004 sebagai sarana untuk membantu masyarakat, sesuai amanat muktamar NU yang ke-31 di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah.
LAZISNU secara yuridis-formal dikukuhkan oleh SK Menteri Agama RI No. 65/2005 untuk melakukan penghimpunan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) kepada masyarakat luas.
NU Care-LAZISNU merupakan lembaga nirlaba milik perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU) yang bertujuan untuk berkhidmat dalam rangka membantu kesejahteraan dan kemandirian umat; mengangkat harkat sosial dengan mendayagunakan dana Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan dana sosial-keagamaan lainnya (DSKL).
Penulis : Azzahree
Pengurus PC NU Tarakan