Kisah Enkos, Penjual Bendera dan Umbul-Umbul Merah Putih di Tengah PPKM Kota Tarakan

Kisah Enkos, Penjual Bendera dan Umbul-Umbul Merah Putih di Tengah PPKM Kota Tarakan

Bacaan Lainnya

Tarakan, Kalpress — Menjelang Hari kemerdekan Indonesia biasanya identik perihal penggunaan pernak-pernik yang berkaitan dengan pesan-pesan kemerdekaan yang digunakan masyarakat.

Sehingga tidak mengherankan, jika setiap tahun selalu dihiasi dengan menjamurnya pedagang pernak-pernik hiasan yang berkaitan dengan Kemerdekaan Indonesia.

Kendati demikian, perayaan 17 Agustus 2021 di masa pandemi ini, kembali dirayakan di tengah pandemi Covid-19. Saat dikonfirmasi, Enkos Kos Wara seorang pedagang bendera yang memanfaatkan sedikit pinggiran jalan trotoar di jalan Diponegoro Tarakan Tengah dekat komplek sekolahan menjelaskan, jika bendera yang diambil berasal dari Garut, awal berjualan bendera ia hanya melihat orang-orang di kampung berjualan bendera sehingga mencoba untuk berjualan bendera juga.

“Kalau ngambilnya, pabriknya ada di garut karena di kampung saya ada yang jual bendera jadi saya coba ngikut-ngikut saja gitu. Ternyata lumayan gitu sambil (hasilnya) padahal cuma sambil (red) duduk-duduk gini,” tuturnya kepada Kalpress Senin, (09/08/021).

Lanjutnya, meski Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kerap berpatroli, namun dirinya hanya diperingatkan agar tidak memanfaatkan pohon untuk berjualan. Sehingga ia dan beberapa pedagang bendera di Kota Tarakan telah memahami dan mematuhi aturan tersebut.

“Satpol PP (memang) sering lewat sini tapi katanya asal tidak diikat dengan pohon saja. Kan peraturan di sini tidak boleh mengikat di pohon,” ujarnya.

Diterangkannya, kondisi trotoar cukup lebar, sehingga ia memastikan jika aktivitasnya tidak menganggu pengguna trotoar lainnya.

“Trotoar ini kan juga lebar jadi tidak menganggu aktivitas jalan juga kan, jadi sama Satpol PPnya juga tidak apa-apa. Tapi kan ada yang sering lewat juga patroli gitu, “tuturnya.

Ia berharap, semoga pandemi Covid-19 dapat segera berakhir, agar ia dan pedagang lainnya dapat kembali berjualan seperti semula. Kendati begitu, pria yang berjualan sejak usia 17 tahun tersebut tetap bersyukur mengingat selalu mendapat pemasukan setiap harinya.

“harapan saya kan semoga Indonesia bisa cepat pulih kembali kan mas, ngak banyak peraturan lagi dan PPKM tidak di perpanjang lagi harapan saya mah gitu, biar usaha juga lancar soalnya berpengaruh juga bagi saya kan rakyat kecil mau naik pesawat gitu atau berangkat usaha gitu susah,” jelasnya.

buat masyarakat kecil seperti saya gitu kan mas, omset nya yah kalau buat makan ada lah mas ini juga nda terlalu rame jualannya masi banyak juga barangnya gitu alhamdulillah tiap hari ada aja yang laku dari pertama dari tanggal 31 Juli kalau jualan bendera kan pindah-pindah kan, ini biar orang-orang tahu tempatnya kan di sini jadi harus tetap kan tidak pindah-pindah,” pungkasnya. (*)

 

Penulis : Herliansyah

Editor : Redaksi Kalpress.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *