Perjuangan Ryan Milenial Tarakan, Usia 20 Tahun Miliki Usaha Pakaian Sendiri

Tarakan, Kalpress – Memiliki usaha yang sukses memang hal yang diinginkan semua orang. Namun, untuk segera memulainya acap kali kita sering memiliki berbagai macam kendala bahkan alasan dari pikiran kita sendiri. Sehingga usaha yang diinginkan kerap kali hanya sekedar menjadi wacana.

Beda halnya dengan Ryan, sosok anak muda berusia 20 tahun asal Tarakan – Kalimantan Utara.

Bacaan Lainnya

Meskipun tinggal dan besar di Kelurahan Juata Permai yang terbilang cukup jauh dari pusat kota. Namun, tidak menjadikan halangan untuk bergerak demi mencapai mimpinya.

Diusianya yang belum sampai seperempat abad, Ryan sudah memiliki brand usaha pakaian dan membuka toko yang cukup terkenal di Kotanya, khusunya bagi kalangan anak muda. Seiring dengan berkembang usahanya, kini toko yang dibukanya dari jam 8 pagi hingga 10 malam menghasilkan omset mencapai belasan juta rupiah perbulan.

Dalam proses menjalankan bisnisnya hingga menjadi seperti sekarang, pemuda yang cukup inspiratif ini, mengaku ia juga kerap kali mengalami kegagalan berkali-kali.

“Sayakan mulainya itu di tahun 2016, dulu sempet gagal sampai 3 kali, sempet drop juga. Tapi pelan-pelan coba lagi sampai bisa kayak gini”, ucapnya.

Diakuinya bisnis pakaiannya ini bermula dari ketidak sengajaan. Awalnya Ryan menggunakan pakaian yang dia peroleh dari lapak pakaian bekas yang ada di Tarakan.

“Waktu main skateboard gitukan, temen temen pada nanyain beli dimana baju kayak gitu, besok-besoknya aku nyoba story gitu di Instagram, ternyata disitu temen pada tertarik dan mau order”.

Berawal dari hal itu, Ryan sering berburu pakaian bekas dan mulai membuat akun khusus di Instagram untuk berjualan online.

“Sempat jatuh bangun, barang habis, modal habis, dari sisa barang yang ada itulah aku mulai seadanya, eh gak taunya malah omsetnya bisa dipakai modal yang lebih besar”, bebernya.

Bagi Ryan, untuk menjalankan sebuah usaha harus memiliki semangat pantang menyerah dan jangan putus asa. Seiring berjalanya waktu, pengalaman akan memberikan pelajaran sehingga dapat mendidik seseorang untuk terus belajar menjadi lebih baik.

“Yang penting kita semangat, jangan putus asa, soal gagal itu biasa lah soalnya saya juga pernah mengalami, gunakan modal seadanya dan andalkan diri sendiri jangan bergantung sama orang”, pesannya kepada tim Kalpress saat di temui.

“Kalau mengharapkan modal besar ya gak mungkin saya bisa mulai, sedangkan orang tua saya aja sekedar buruh biasa”, imbuhnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *