Tarakan, Kalpress – Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia, membuat minimnya wawasan masyarakat tentang berbagai hal. Hal itu, tentu menimbulkan keprihatinan dari sebagian masyarakat Kota Tarakan.
Melihat kondisi tersebut, dibentuklah Kampung Literasi yang diketuai Enny Asrinawati. Sebagai Founder Kampung Literasi, ia menjelaskan jika terbentuknya Kampung tersebut tidak terlepas dari kepedulian pemerintah untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Sehingga tanggal 21 Juni 2019 dibuatlah kampung Literasi.
“Kampung ini diresmikan pada 21 Juni 2019, sebenarnya pembentukan kampung ini tidak terlepas dari program pemerintah untuk meningkatkan Literasi di Seluruh Indonesia. Kebetulan juga, minat baca di RT 63 Kelurahan Karang Anyar ini cukup baik sehingga tempat di dipilih untuk menjadi kampung literasi,” ujarnya, (28/12/2020).
Ia menjelaskan, selain dibentuk untuk meningkatkan minat baca, kampung ini hadir juga untuk memberi inspiratif masyarakat kawasan lainnya dalam menjaga budaya gotong royong. Mengingat Kampung Literasi juga masih kental terhadap budaya gotong royong masyarakatnya.
“Kebetulan di sini juga kebudayaan dan gotong royong masih terjaga, sehingga sangat di sini sangat cocok untuk menjadi kawasan literasi untuk menjadi kawasan percontohan,” tukasnya.
Selain memiliki beberapa visi memajukan kecerdasan masyarakat, kampung ini turut aktif bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain itu, kampung tersebut juga aktif melakukan berbagai lomba yang berguhubungan dengan literasi seperti lomba menulis, membaca dongeng serta berbagi buku cerita. Lanjutnya, masih eksisnya kampung baca tersebut diharapkan dapat melahirkan kampung-kampung literasi lainnya.
“Anggota yang berpartisipasi tentunya semua masyarakat di sini, bersama-sama menjaga buku dan menjaga budaya baca. Kami juga aktif bekerjasama dengan perguruan tinggi dalam kegiatan perkuliahan. Seperti saat mahasiswa PKL atau KKN,” tuturnya.
“Tujuannya sendiri kembali ke awal tadi, dibentuknya kampung ini dimaksudkan supaya literasi di Indonesia terus berkembang dan juga agar budaya pada setiap kampung dapat selalu terjaga khususnya budaya gotong royong,” pungkasnya. (KT/RMA)