Tarakan, Kalpress – Semakin dekatnya pelaksaan Pilkada serentak 2020, membuat pro dan kontra terhadap isu money politik semakin besar di masyarakat.
Saat dikonfirmasi seorang masyarakat yang mantan seorang timses dalam beberapa Pilkada Tri Buana (42) menerangkan, saat ini politik uang telah menjadi budaya yang sangat kental di masyarakat. Tidak hanya itu, menurutnya kondisi ekonomi masyarakat yang sebagian besar hidup di bawah garis kesejahteraan, membuat sebagian besar masyarakat tidak mampu dalam menahan godaan money politik.
“Sekarang begini, kita datang saja ke rumah orang, yang orang tanya itu uangnya ada atau tidak. Banyak orang menganggap
visi-misi itu tidak penting, yang penting berapa yang calon bisa berikan saat meminta suara. Karena banyak masyarakat sudah kecewa dan mereka sudah tidak berharap lagi dengan janji, “ujarnya, (07/12/2020).
Dijelaskannya, garis kemiskinan masih tinggi dan budaya korupsi di Indonesia masih marak terjadi, money politic bukanlah kesalahan pemberi dan penerima saja, namun hal itu menggambarkan jika demokrasi di Indonesia belum dewasa serta maju.
“Kita melarang katakanlah caleg memberi uang kepada masyarakat, tapi sebagian masyarakat tidak mau memilih kalau tidak ada uangnya. Bagaimana bisa pemilu berjalan kalau pemilihnya tidak ada. Kuncinya di warga, kalau warga tidak menghendaki uang maka money politik tidak bisa dilakukan. Karena politik uang dilakukan atas tuntutan pemilih sendiri yang meminta,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara Syamsi Sarman mengungkapkan, sejak 5 tahun lalu MUI telah bersepakat untuk mengharamkan politik uang. Selain menciderai demokrasi, juga menimbulkan budaya sogok-menyogok di masyarakat. Mengingat budaya sogok-menyogok sangat dilarang di dalam ajaran agama Islam.
“Semua ranting MUI menyepakati jika politik uang hukumnya haram. Dan pelakunya, baik yang memberikan maupun menerima akan dilaknat oleh Allah. Itu fatwa dalam kongres di Kalimantan Selatan 5 tahun lalu,” ujarnya.
Lanjutnya, terkait berbagai modus yang dilakukan paslon, hal tersebut pun diharamkan jika maksud dan tujuannya untuk menyogok dalam mempengaruhi pilihan. Menurutnya, politik uang bukanlah merupakan hal yang selalu berhubungan dengan uang namun sebuah tindakan dalam bentuk sogok-menyogok terlepas dari berbagai macam cara. (KT/RMA)
This piece of writing will help the internet users for creating new web site or even a blog from start to end. Pearl Lorrie Pedro
Great delivery. Great arguments. Keep up the great effort. Bridgette Sasha Elvah
Excellent post! We are linking to this particularly great post on our website. Keep up the great writing. Bee Israel Eustashe
That is a good tip particularly to those new to the blogosphere. Helene Massimo Lorie
Your new valuable important points imply much a person like me and extremely more to my workplace workers. With thanks; out of everyone of us. Rhiamon Stearne Gussie
There is certainly a lot to know about this topic. I like all the points you have made. Raychel Dom Lemmie
Pretty! This has been aan extremely wonderful post. Thank you for providing these details. Nanci Patton Greenfield
Thanks for your marvelous posting! I actually enjoyed reading it, you might be a great author. Morissa Raleigh Greenberg
Im obliged for the blog post. Really looking forward to read more. Want more. Cristi Schuyler Moguel
There is certainly a great deal to know about this issue. I really like all of the points you made. Celisse Tommie Shiri
You made some good points there. I did a search on the subject and found most persons will agree with your blog. Anni Burty Munniks
Wow, this paragraph is good, my sister is analyzing these kinds of things, therefore I am going to tell her. Adoree Fergus Nahamas