Tarakan, Kalpress – Pelaksanaan Debat Pilgub yang pertama diwarnai sisi lain menarik. Setelah beberapa kalangan menyoroti minimnya kesempatan berbicara wakil paslon IRAW, kini sebagian menyoroti persoalan hubungan keharmonisan kepala daerah.
Hal menarik terlihat pada segmen tanya jawab, bermula saat pasangan paslon nomor urut 3, menyinggung masalah harmonisasi kepemimpinan petahana H. Irianto Lambrie bersama H.Udin Hianggio.
Mengingat, kepemimpinan H. Irianto Lambrie dan H. Udin Hianggio dalam kondisi yang kurang harmonis setelah terjadinya beberapa konflik antar keduanya. Mendapatkan pertanyaan soal hubungan kepada wakilnya.
H.Irianto memberikan jawaban kembali ke undang-Undang. Menurutnya, sebagai Gubernur, wakil Gubernur wajib membantu tugas dan tanggungjawab Gubernur.
“Setelah dilantik saya sudah melimpahkan sebagian tugas dan tanggungjawab saya kepada Wakil Gubernur, seharusnya Wakil Gubernur juga memaham tugasnya sesuai Undang-Undang,” ujarnya, Minggu (25/10/2020).
“Jadi, Wakil Gubernur itu harus membantu tugas Gubernur, karena kedudukan wakil Gubernur itu di bawah Gubernur, tapi bukan bawahan langsung Gubernur, itu Undang-Undang langsung yang mengatakan. Karena itu, untuk membangun harmonisasi, tidak hanya dari Gubernur, tapi Wakilnya juga harus paham, karena bahaya sekali kalau Wakil Gubernur tidak paham tugas pokoknya,” sambungnya.
Jawaban tersebut membuat perdebatan kian seru. Hingga akhir debat, tensi sentimentil antara gubernur H.Irianto Lambrie dan wakil Gubernur H.Udin Hianggio masih terasa di panggung debat. Dengan aroma sentimentil pada debat pertama, menimbulkan sedikit kekecewaan pada sebagian masyarakat. Mengingat debat tersebut didominasi sentimentil sehingga tidak menampilkan program-program yang direncanakan. (KT/RMA).