Tarakan, Kalpress – Beredarnya video salah satu tim paslon di media sosial yang terlihat membagikan amplop ke sejumlah masyarakat. Menunjukan jika budaya money politik masih tetap terjaga dalam Demokrasi di Indonesia.
Menanggapi hal tersebut, Juru Bicara Tim IRAW Ricky Valentino mengungkapkan jika sejauh ini pihaknya cukup prihatin terhadap adanya salah satu paslon yang tertangkap basah membagikan amplop kepada masyarakat.
Kendati demikian, menurutnya membagikan sesuatu merupakan hal yang belum tentu salah. Ia menjelaskan, membagikan sesuatu kepada masyarakat belum tentu beterkaitan perihal kampanye. Sehingga ia mengakui, pihaknya pernah memberikan bantuan namun hanya dimaksudkan sebagai sedekah.
“Jadi kita bukan bansos sebenarnya, tapi lebih kepada sedekah saja. Karena kalau bantuan sosial kan itu program dan alamat dari pemerintah. Kalau dari tim IRAW, kami tidak pernah memberikan bansos. Dan juga kami mengikuti aturan Bawaslu. Karena ada aturan Bawaslu tidak boleh memberi diatas jumlah Rp 50 ribu sehingga kami memberikan sedekah yang nilainya tidak melebihi dari harga itu,” ujarnya, (02/11/2020).
Terkait sasaran bantuan, ia menjelaskan jika pihaknya memiliki tim dalam mendata warga yang dianggap membutuhkan bantuan. Dengan hasil survei tersebutlah, pihaknya menargetkan masyarakat yang menjadi sasaran bantuan. (KT/RMA)