Baliho Dirusak, TIM IRAW Tetap Positif Thinking

Tarakan, Kalpress – Sengitnya tensi persaingan politik di Kaltara menimbulkan drama menarik menjelang semakin dekatnya pemilihan. Mengapa tidak, aksi saling serang di media sosial telah berlangsung bahkan pada hal tersebut diduga meluas pada hal lain. Salah satunya adanya dugaan pengrusakan baliho salah satu bapaslon.

Salah satu dari 3 bapaslon yang mengalami pengrusakan baliho ialah bapaslon Irianto-Iwan Sabri atau IRAW. Saat dikonfirmasi, Sekertaris Media Center IRAW Ali Sadat menerangkan jika pihaknya tidak habis pikir jika hal tersebut dilakukan secara sengaja.

Bacaan Lainnya

“Itu kami tidak habis pikir, kenapa dari 3 baliho bapaslon hanya IRAW saja yang dirobek dan terjadi hampir semua baliho di berbagai tempat. Mungkin saja hal ini tidak terjadi karena kebetulan. Tapi sejauh ini kami tetap berpikir positif dengan kejadian ini,” ujarnya, Selasa (22/09/2020).

Meski demikian, ia justru menduga jika hal ini dilakukan sebagai rasa cinta oknum kepada pasangan IRAW. Walau begitu, ia tidak pernah menduga hal tersebut datang dari lawan atau perbuatan dari tim lain.

“Mungkin ada yang terlalu cinta kepada pasangan IRAW sehingga terjadi perobekan beberapa baliho di berbagai tempat. Tapi kami tidak pernah terpikir bahwa pelakunya dari kubu salah satu paslon,” tukasnya.

Dugaan lain, menurutnya mungkin saja ada beberapa oknum yang menganggap pasangan IRAW merupakan kandidat terkuat. Sehingga, anggapan tersebut membuat baliho IRAW tidak diperkenankan terpampang agar tidak terus mencuri perhatian masyarakat.

“Laporan di pantai Amal, Sebengkok, Kampung Bugis, Pamusian. Kalau antisipasi, tentu kami tidak bisa mengawasinya selama 24 jam. Tidak mungkin juga di sana kami pasang CCTV. Mungkin perusakan ini pertanda kalau petahana masih dianggap kandidat terkuat,” jelasnya.

“Kalau persoalan baliho dirobek, kita bersabar saja. Biar masyarakat yang menilai lah sosok mana yang bisa berdemokrasi secara santun mana yang bergaya agresif,” sambungnya.

Menurutnya, masih banyak pekerjaan besar yang harus dilakukan tim IRAW dalam memperlihatkan bukti kinerja IRAW dalam 5 tahun terakhir. Sehingga pihaknya, memilih untuk tidak berlarut mempersoalkan dugaan pengrusakan tersebut.

“kami lebih baik terus menjalin silaturahmi ke masyarakat untuk memaparksn visi dan misi kelanjutan pembangunan jika IRAW dapat kembali memimpin Kaltara 5 tahun ke depan untuk menuntaskan pengabdian dan melanjutkan pembangunan,” terangnya. (KT/RMA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *