Identik Dengan Area Lokalisasi, Sungai Bengawan Akan Menjadi Wilayah Santri

Tarakan, Kalpress – Pembangunan infrastruktur di Bumi Paguntaka terus belanjut ke Kecamatan Tarakan Utara atau Wilayah Juwata, yang selama ini dikenal sempit, menanjak, dan berliku.

Ditemui dalam kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Masjid At-Tanwir Muhammadiyah Kompleks Pondok Pesantren Daarul Ilmi Muhammadiyah (Muhammadiyah Boarding School/MBS) di Sungai Bengawan. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tarakan H. Muhammad Shaberah mengungkapkan, selain pembangunan masjid direncakankan dalam waktu dekat ini, bakal ada 8 pondok pesantren lainnya yang akan dibangun.

Bacaan Lainnya

“Ya, saya bersyukur sekali dengan banyaknya pondok pesantren yang berdiri di kota Tarakan, ada 8 di daerah Juwata ini antara lain Ponpes Darul Qur’an, Al-Khairat, Wahdah Islamiyah, MBS Insan Cindikia dan Assifah. Semoga ponpes ini semua, dapat membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya mencetak kaum intelktual yang berkhalak dan berbudi luhur”, jelas Shaberah. Kamis, (20/08/2020).

Sementara itu, menanggapi citra Sungai Bengawan yang identik dengan area prostitusi. Ketua Pimpinan Muhammadiyah Provinsi Kalimantan Utara, Ust. Syamsi Sarman berharap dapat mengubah citra yang dulunya negatif menjadi wilayah santri.

“Ya, disini akan menjadi komplek pesantren, karena saat ini saja ada 8 pondok pesantren yang akan berdiri, dan dua sudah beroperasional yakni MBS ini dan As-Syifa kalau tidak salah,” tambah Syamsi.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Tarakan dr. Khairul mengungkapkan, hal ini selaras dengan misi dari Pemerintah Kota Tarakan periode 2019-2024 untuk mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang berorientasi keagamaan, agar jauh lebih baik lagi.

“Harapan berikutnya dengan banyaknya pondok pesantren ini, pembinaan pendidikan anak-anak kita generasi muda kita tentu lebih baik dari yang sekarang ini. Karena sebuah keniscayaan bahwa mereka inilah yang akan menjadi generasi penerus kita,” katanya.

Mengenai apakah Kota Tarakan bakal menjadi pusat pendidikan di Kalimantan Utara, Ia menerangkan, hal tersebut sudah lama menjadi cita-cita Pemkot Tarakan, semoga perlahan dapat segera terealisasi.

“Apalagi ini kalau sudah ada banyak pesantren, Tarakan bisa menjadi kota Santri juga, harapan kita seperti itu. Paling tidak Tarakan ini sebagai salah satu bagian dari kota jasa, salah satu kota jasa yang paling bisa dikembangkan Tarakan, ya sektor pendidikan itu, selain sektor kesehatan. Sehingga itu menjadikan kota ini menjadi sebagai destinasi pendidikan,” tutup Khairul. (RMA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *