Manajer UPDK PLN : Dua Hari Kedepan Listrik di Tarakan Kembali Normal

Tarakan, Kalpress – PLN wajib meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, penyediaan listrik untuk masyarakat harus makin andal dan berkualitas. Berkaitan dengan hal ini, beberapa hari belankangan listrik di kota Tarakan sering padam secara bergilir, hal ini menjadi keresahan dan timbulnya pertanyaan bagi masyarakat kota Tarakan.
Menanggapi hal tersebut, Manager PLN UP3 Kalimantan Utara, Aditya Darmawan mejelaskan ada dua tipe padaman listrik, yakni padam terencana dan padam tidak terencana.
“Pemadaman listrik itu ada dua, yang satu pemadaman terencana dan tidak terencana, sama kaya peralatan listrik dirumah kita harus ada pemeliharaan. Pada saat pemeliharaan itu namanya pemadaman terencana, kenapa harus padam agar petugas kami tidak tersengat aliran listrik. Kalau tidak terencana itu berarti ada susuatu yang menganggu terhadap kelangsungan energi itu sendiri,” ungkapnya, (07/07/2022).
Adapun lanjutnya, mengenai pemadaman listrik bergilir di kota Tarakan beberapa hari belakangan karena adanya gangguan terhadap suplai energi primer.
“Salah satunya pemadaman akhir-akhir ini ada gangguan suplai dari energi primer, supplai energi ini ada dari pihak Pertamina dan Medco, tapi kita komunikasi dengan mereka supaya suplai ke pembangkit PLN ini agar lebih masikmal melayani masyarakat. Sebenarnya kekurangan energi kita masih sama, kita coba alihkan supaya listrik masyarakat itu banyak yang menyala. Mudahan sistem ini segera normal,” jelasnya.
“Tapi kami masih perjuangkan terkait sistem ini agar segera membaik. Karena kalau mati lampu Kwh piringan dirumah masyarakat tidak berjalan, artinya pendapatan dikami juga tidak berjalan,” tambah Adit.
Sementara itu, Manajer UPDK Tarakan, Marihot Oktavianus Hutapea menjelaskan terkait suplai gas kurang karena salah satunya faktor alam. Lanjutnya, untuk gas yang digunakan merupakan gas Aso.
“Tapi ini gas Aso bukan sumur gas murni, jadi karna itu lah ada keterbatasan dari suplai gas. Saya pikir kita juga mengerti kondisi mereka, jadi ada usaha yang Pertamina dan Medco lakukan. Mereka mengakui bahwa memang ada penurunan terkait dengan mesin yang dilakukan pemeliharan kompresornya, jadi mungkin nanti saya infokan besok atau lusa sudah mulai normal lagi sehingga riknya bisa naik. Sebenarnya tidak ada gangguan, daya kita cukup. Cuma karena bahan bakarnya ada perbaikan mesin mereka untuk menyerap gasnya sehingga tekanan turun,” pungkasnya.
Editor: Redaksi Kalpress.id