Menteri Keperempuanan UBT : STOP BULLY dan STOP INTIMIDATE! 

Menteri Keperempuanan UBT : STOP BULLY dan STOP INTIMIDATE! 

Bacaan Lainnya

Tarakan, Kalpress – Menteri Gerakan Perempuan Universitas Borneo Tarakan, Dwi Revaelya mengajak masyarakat bersama-sama untuk meminimalisir bullying yang saat ini sedang marak di tengah-tengah kehidupan di Indonesia.

Hari Anti Bully jatuh ditanggal 4 Mei pada tiap tahunnya. Dari data yang di release oleh WHO Global Health Estimate, korban bullying hampir menyentuh angka 1.800 jiwa setiap tahunnya dan di prediksi meningkat tiap tahunnya semenjak 2015.

Apresiasi tertinggi, diucapkan oleh Menteri Keperempuanan ini, untuk yang memilih bertahan di tengah penderitaan dan memilih hidup di tengah padang tandus agar dapat melanjutkan nafas di tengah hujaman keadaan.

Kutipan yang selalu menjadi acuan untuk kehidupan Indonesia yang marak dengan pembullyan.

“Membunuh orang lain tidak perlu menghujamkan pisau ke dadanya, atau menembakkan senjata api ke kepalanya, hancurkan saja harapan hidupnya, kau telah membunuhnya secara perlahan” (04/05/2021).

Ia menjelaskan, dari paparan di atas, dapat ditarik benang merah, bully berimbas pada kesehatan kejiwaan seseorang, tak jarang mengintimidasi diri sendiri dan merasa diri tidak layak untuk diberi kesempatan sekedar merasa layak menjadi manusia.

Dwi menegaskan, luka di kejiwaan seseorang akan berimbas fatal bagi keberlangsungan hidup orang itu sendiri.

Maka, Menteri Keperempuanan UBT mengajak pemuda Indonesia mari sama-sama menjadi manusia yang mampu memanusiakan manusia lain.

Mari sama-sama menciptakan ruang aman sesama manusia. Mari sama-sama merangkul kawan-kawan kemanusiaan kita.

Dwi berharap dengan dengan hal ini kita semua dapat mengampanyekan untuk STOP BULLY dan STOP INTIMIDATE.

 

Hidup Mahasiswa

Hidup Rakyat Indonesia

Hidup Perempuan yang Mengambil Peran!

 

Penulis : Endah Agustina

Editor : Redaksi Kalpress.id

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *