Potensi Hutan Kota Menjadi Tempat Budidaya Madu Lebah Kelulut.

Tarakan, Kalpress –  Dinilai letak dan kondisinya yang cocok untuk habitat lebah kelulut. Sehingga Dinas Lingkungam Hidup (DLH) Kota Tarakan mengembangkan budidaya madu Lebah Kelulut di hutan Kota Sawah Lunto.

Selain madunya dapat dikonsumsi budidaya tersebut dapat dijadikan edukasi bagi siswa sekolah yang melakukan kunjungan ke taman kota Sawah Lunto.

Bacaan Lainnya

Kepala Seksi (kasi) Pemeliharaan Lingkungan DLH Haryanto mengungkapkan, saat ini pihaknya telah memiliki 32 sarang lebah kelulut yang berada di hutan kota Sawah Lunto. Budidaya Madu lebah kelulut sama sekali tidak membahayakan pengunjung karena menurutnya lebah kelulut ada salah satu jenis lebah yang ramah terhadap manusia.

“Kalau pernah liat lebah kecil yang buat sarang di dalam rumah. Itulah lebah kelulut. Dia jarang sekali menyengat manusia kecuali dalam kondisi tertentu. Bahkan kalau kita pegang sarangnya pelan-pelan dia tidak marah,” tuturnya.

Mengenai pengelolaan budidaya madu, pihaknya bekerjasama salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam mengembangkan budidaya tersebut.

“Panennya tergantung tersediahnya pucuk buah dan bungan yang mulai muncul pada musim penghujan. Kalau musim kemarau agak sulit yah mereka mencari makan untuk produksi madu maksimal 4 sampai 5 bulan panen,” tukasnya.

Mengenai rasa dari madu kelulut Haryanto mengungkapkan, jika rasa dari madu tersebut berbeda dari madu lebah pada umumnya yang manis. Haryanto menerangkan madu lebah kelulut terasa asam namun lebih segar dari madu yang rasanya manis.

“Kalau madu selama ini yang kita kenal biasanya manis yah. Terus kalau ini agak asem tapi seger di mulut aroma khas lebahnya masih ada,” pungkasnya. (KT/RMA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *