Tarakan, Kalpress – Masih rendahnya minat baca masyarakat, membuat Indonesia masuk dalam daftar 62 dari 70 negara atau peringkat 8 negara dengan minat baca terendah hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) rilisan Organisation for Economic Co-Operation and Develompent (OECD) tahun 2015.
Dengan kondisi tersebut, kumpulan pemuda membentuk sebuah komunitas untuk merangsang minat baca anak-anak di Kaltara. Komunitas tersebut menamakan dirinya FGTB (Forum Guru Tapal Batas).
Ketua umum FGTB Safril Effendi mengungkapkan, terbentuknya komunitas guru tersebut atas keprihatinannya melihat minimnya minat baca masyarakat. Ia yang kala itu masih menyandang status mahasiswa, mendirikan FGTB untuk membantu masyarakat dalam menyiapkan buku bacaan.
“Komunitas guru tapal batas ini sudah terbentuk sejak tahun 2016. Terbentuknya komunitas guru Tapal batas ini sejak saya KKN di tapal batas. Setelah dari sana lah saya berinisiatif membentuk sebuah komunitas yang dapat meningkatkan minat baca dengan menyediahkan buku gratis untuk dibaca,” ujarnya, kepada Kalpress.com (10/12/2020)
“Jadi kami membawa 28 kardus buku, untuk mendirikan perpustakaan di sana. Di desa Punan Dulau Kecamatan Sekatak. Akhirnya kami terus mengeluti itu, karena masalah pendidikan di Kaltara ini bukan hanya tugas pemerintah saja,” sambungnya.
Selain di pedalaman, FGTB juga prihatin dengan kondisi di Sebatik Kabupaten Nunukan perbatasan antara Indonesia-Malaysia, meski memiliki banyak perpustakaan dibeberapa daerah, pihaknya hanya memiliki pusat kumpulan di Kota Tarakan. Selain itu, Sejak berdiri 4 tahun lalu, komunitas ini sangat aktif melakukan kegiatan baca bersama setiap minggu.
“Setiap minggu sebelum pandemi, kami mengadakan kegiatan baca buku bersama namanya pesbuk yaitu pesta buku. Itu setiap minggu sore di Taman Berlabuh. Kami gelar buku di tikar kemudian jika anak-anak bosan bermain dia bisa membaca buku. Jenis bacaannya macam-macam,” tukasnya.
“Di komunitas guru Tapal batas, kami berdiri atas dasar kesukaan. Kita tidak bisa mengikat orang jika merasa tidak nyaman. Kalau memang dia nyaman maka kita jalan terus. Untuk anggota 20an orang, selain Tarakan FGTB juga ada cabangnya di sebatik,” pungkasnya. (KT/RMA)