Jadi Pemateri Webinar Kalsul #1 SKK Migas, Sandiaga Uno : Wartawan Juga Bisa Berbisnis

Tarakan, Kalpress – SKK Migas melakukan diskusi online Webinar Kalsul #1 dengan tema Sociopreneur, peran generasi millenial era disrupsi 4.0. Dalam diskusi tersebut dihadiri oleh Sandiaga Salahuddin Uno sebagai pemateri yang diisihi puluhan jurnalis.

Dalam penyampaiannya, ia menerangkan  masa pandemi merupakan tantangan bagi semua kalangan dalam bertahan dari lesunya perekonomian. Sehingga menurutnya, dibutuhkan pemikiran berani bagi setiap orang dalam memanfaatkan peluang usaha. Tak terkecuali kalangan jurnalis.

Bacaan Lainnya

“Memang dalam kondisi seperti ini, daya beli masyarakat mengalami penurunan dan beberapa sektor usaha masih berjibaku keluar dari fase ini. Sehingga hal ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk melakukan berwirausaha untuk membantu memperbesar pergerakan rupiah,” ujarnya, (11/11/2020).

Menurutnya, di masa pandemi COVID-19 kalangan Jurnalis juga dapat memanfaatkan momentum dalam mencoba peruntungan wirausaha dengan segala kemampuan yang ada. Karena menurutnya, dalam usaha tidak harus memerlukan modal finansial melainkan kemampuan dalam diri.

“Saya dulu membangun usaha nyaris tanpa modal. Memang ada sedikit modal untuk membayar kontrak kantor yang kami sewa. Tapi bisnis yang saya jalankan memang tidak menggunakan modal karena kami bergerak di bidang jasa konsultasi keuangan,” terangnya.

Menurutnya, dalam dunia usaha modal finansial bukanlah hal yang utama dalam menjalankan usaha. Sehingga ia menyayangkan masih banyaknya masyarakat yang tidak berani menjalankan impian karena disebabkan alasan modal.

“Orang pengecut selalu memberi alasan sementara orang yang mau maju selalu memberikan jawaban. Kalau kita berani bagaimana kita bisa melakukannya,” tukasnya

Menurutnya, terdapat banyak jenis bisnis yang tidak memerlukan modal. Mengingat saat ini siapa pun dapat memanfaatkan tehknologi untuk menjalankan bisnisnya.

“Kita bisa jualan secara online. Sekarang lebih mudah, karena ada sistem open B.O. jadi kita bisa menawarkan produk, tanpa harus menghadirkannya dulu. Jadi, setelah ada pesanan, baru kita gunakan pembayarannya untuk membeli apa yang dibutuhkan,” tuturnya.

Menurutnya, saat ini sektor ekonomi berada di tangan usaha kecil menengah (UKM) atau bisnis 4.0. Mengingat, sejauh ini banyak bisnis besar yang tidak mampu bertahan dari dampak COVID-19. Sehingga, di masa inilah momentum pelaku UKM dapat menunjukan eksistensinya dalam menjaga perputaran ekonomi.

“Sekarang harapan besar terletak pada UKM. Dengan menghidupkan UKM maka dapat membuat pengaruh besar bagi perekonomian. Selain itu UKM dapat menyesuaikan kebutuhan pasar hari ini. Sehingga perubahan kebutuhan saat ini bisa dimanfaatkan UKM,” pungkasnya. (KT/RMA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *