Tarakan, Kalpress – Semakin dekatnya pelaksanaan Pilkada 2020, semakin banyak pula provokasi-provokasi yang bertebaran di media sosial. Salah satunya ialah adanya video yang tersebar yang dikaitkan dengan politik SARA dari paslon tertentu.
Bertempat di Baloy adat Tidung yang terletak di Jalan Sei Kapuas Telaga Keramat, Lembaga Adat Tidung Ulun Pagun (LATUP) melakukan pertemuan dalam membahas ancaman kondusifitas di Kaltara khususnya Kota Tarakan.
Saat dikonfirmasi, Kepala Adat Besar Dayak Tidung Kaltara, H. Abdul Wahab, memuji peranan aparat yang sejauh ini cukup tanggap dalam menanggani persoalan masyarakat. Sehingga setiap permasalahan dapat terselesaikan secara cepat dan dapat ditanggani secara hukum.
“Ini juga berkat kesigapan TNI-Polri kita yang cukup tanggap menanggani suatu masalah. Sehingga dengan penindakan yang cepat membuat masalah dapat segera terselesaikan,”terangnya, (07/11/2020) kemarin.
Selain itu, ia meminta kepada setiap kandidat dapat menerima hasil pilkada secara lapang dada. Mengingat, semua kemungkinan dapat terjadi diharapkan para kandidat sudah mempersiapkan mental menerima hasil apapun.
Lanjutnya, Ia berharap pada pelaksanaan Pilkada Desember mendatang, masyarakat dapat lebih cerdas dalam menyikapi sesuatu. Selain itu, ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terpancing terhadap isu dan provokasi yang dapat memecah bela kerukunan.
“Kami menghimbau kepada masyarakat, agar lebih bijak menyikapi suatu masalah. Khususnya menjelang pilkada saat ini. Kami harapkan kita tidak muda terpengaruh terhadap hal-hal yang berbau provokasi untuk memecah kerukunan masyarakat
Sementara itu, Kepala Adat Besar Tidung Kota Tarakan Muhammad Tamrin mengungkapkan, sejauh ini beberapa ancaman kondusifitas telah terlihat di Kota Tarakan. Meski demikian, ia bersyukur hal tersebut dapat berhasil diredam oleh aparat keamanan.
“Dalam kondisi Pilkada saat ini dibutuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kondusifitas. Karena di saat momentum inilah rawan adanya provokasi dari berbagai hal. Sehingga hal ini harus disadari bersama,” ujarnya.
Meski demikian, ia mengungkapkan sejauh ini masyarakat cukup cerdas dalam menanggapi berbagai ancaman provokatif khususnya perihal SARA, sehingga membuat kondusifitas di Kota Tarakan tetap terjaga.
“Memang peranan masyarakat sangat dibutuhkan dalam menangkal provokasi yang ada. Sehingga teredamnya beberapa provokosi dari beberapa masalah yang terjadi tidak terlepas dari peran masyarakat,” terangnya. (KT/RMA).