Tarakan, Kalpress – Berbagai cara dan strategi dilakukan pasangan calon dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Baik melalui ikut bekerja bakti, mengunjungi pasar, menghadiri undangan acara bahkan dengan berdakwah. Salah satu pasangan calon (paslon) yang memili strategi khusus ialah paslon U2OK.
Meski hal tersebut dilakukan dalam kampanye, namun hal itu tidak melulu harus dipandang negatif. Mengingat sejauh ini beberapa paslon memang sejak dulu dikenal religius. Salah satunya Wakil Gubernur Kaltara Non Aktif H.Udin Hianggio, sebagai Paslon Nomor 1.
“Ada satu kebiasaan unik yang menjadi ciri khas Calon Gubernur Kaltara nomor urut 1 ini. Ya, Ia selalu meminta anak-anak yang ditemuinya membaca Asmaul husna. Beliau bilang, siapa yang hafal Asmaul husna, dapat hadiah beliau mengatakan itu kepada anak-anak yang ditemuinya,”ujar Dodi Irfan kepada Kalpress.com Sabtu (07/11/2020).
Saat dikonfirmasi, Calon Gubernur Kaltara nomor urut 1 H.Udin Hianggio menuturkan jika menghafal 99 nama Allah itu sangat penting. Apalagi anak usia dini.
“Asmaul husna cara kita umat muslim mengingat kebesaran Allah,” jelasnya.
Namun ia mengakui tidak semua anak-anak yang ditemuinya hafal Asmaul Husna. Meski demikian, tidak jarang ia menyempatkan waktu untuk mengajarikannya sejenak.
Selain itu, ia menerangkan jika dirinya juga dekat dengan masyatakat melalui Catur. Mengingat H.Udin dikenal sangat mengemari permainan tersebut. Bahkan ia mengaku tidak bisa dipisahkan dari olahraga tersebut. Menurutnya, catur tidak hanya sekadar olahraga asah otak, tapi bisa jadi sarana refreshing.
“Catur sudah bagian hidup saya. Sehari nggak main rasanya ada yang kurang,” ujar Cagub yang juga Penasihat DPD Hanura Kaltara.
Ternyata H.Udin tidak hanya penggemar catur, Ia juga aktif sebagai pengurus Percasi. Saat menjadi Ketua DPRD dan Walikota H Udin pernah menduduki Ketua Percasi Kaltim. Dibawah tangan dinginnya, catur Kaltim sangat disegani.
Prestasi ini tak lepas dari pembinaan yang dilakukan pengurus. Bersama dr Jusuf SK, Udin Hianggio membentuk sekolah catur. Pelatih bersekala nasional didatangkan. Banyak bibit yang lahir dari pembinaan itu. Sebut saja, Dewi Ardiani Anastasia Citra dan Dita Carenza. Kini keduanya menjadi pecatur nasional dan mewakili Jawa Barat.
“Tugas pemerintah itu bukan hanya membangun tapi juga membina,” tandasnya.
Untuk memenuhi kegemarannya itu, H Udin terkadang main catur dimana saja.
“Saya kalau liat orang main catur langsung singgah. Mau dimana aja, main sama siapa aja, yang penting bisa catur,” pungkasnya. (KT/RMA)