Diskusi Online FKR Berjalan Tanpa Karo Ekonomi Setprov Kaltara, IS : M.Ghozali harus Pertanggungjawabankan Datanya

TARAKAN, Kalpress.id – Forum Intelektual Kaltara (FKR) menggelar diskusi online melalui via zoom Sabtu, 29 Maret 2025 malam.

Forum publik yang bertema ‘Polemik PDAM Tarakan’ tersebut mengundang tiga pembicara antara lain, Direktur PDAM Tarakan, Iwan Setiawan, Karo Ekonomi Setprov Kaltara, M. Gozali dan Arkas Vidy membahas klarifikasi PDAM Tarakan dan Karo Ekonomi Setprov Kaltara.

Bacaan Lainnya

“Maksud tujuan dari kegiatan ini sesuai yang terlampir di dalam TOR kita, membangun silaturrahmi antar pengambil kebijakan, para pakar dan masyarakat umum, mengkaji polemik yang terjadi secara ilmiah dan humanis”, jelas Joko Supriadi selaku panitia kegiatan diskusi online.

Selanjutnya, pihaknya juga ingin mendorong dan memajukan pemahaman masyarakat tentang ekonomi Perusda, memberi klarifikasi yang cukup valid dan lengkap kepada masyarakat, baik dari perspektif Karo Ekonomi maupun Dirut PDAM Tarakan dan tentunya mengantisipasi dampak buruk dari polemik yang dimaksud.

Diskusi online, yang diikuti oleh kurang lebih 144 peserta tersebut membahas secara detail perspektif pihak PDAM Tarakan, pasca dilayangkannya surat Gubernur Kaltara Nomor: 500.2.2.4/0818/B.EKO/GUB yang bersifat penting, tertanggal 10 Maret 2025 yang ditujukan kepada Wali Kota Tarakan dengan 10 tembusan.

“Kita sudah mengundang beliau, hingga acara selesai, Karo Ekonomi Setprov Kaltara, M. Gozali sebagai pembicara, belum juga muncul atau memastikan ketidak hadirnya dalam menyampaikan perspektifnya” ungkap Joko.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) perusahaan umum daerah (perumda) Tirta Alam Kota Tarakan, Iwan Setiawan (IS) , menyatakan kekecewaannya atas ketidakhadiran Kepala Biro (Karo) Ekonomi Sekretariat Provinsi (Setprov) Kaltara, M. Gozali tersebut.

“Ini ibaratnya M. Gozali ini sudah lempar batu sembunyi tangan, tidak berani menjelaskan, seharusnya dia menjelaskan apa maksudnya itu rugi Rp 202 miliar,” terang Iwan.

Ia menyayangkan, ketidakhadiran perwakilan Pemprov Kaltara tersebut, yang seharusnya bisa memberikan penjelasan langsung kepada publik, terkait pernyataannya mengenai kondisi keuangan Perumda Tirta Alam.

“M. Gozali harus bertanggung jawab atas pernyataan yang disampaikan ke publik, agar tidak menimbulkan fitnah”, tambanya.

Iwan juga menyayangkan adanya pihak yang menyampaikan data tidak akurat, tanpa lebih dulu mengonfirmasi kepada PDAM Tirta Alam.

“Datanya benar, tapi penyampainya sepotong-sepotong tidak utuh dengan narasi yang jauh dari makna sebenarnya”, sambung Iwan.

Dengan kehadirannya dalam diskusi online tersebut, Iwan ingin membuktikan bahwa dirinya bertanggung jawab atas kinerja PDAM dan membantah anggapan bahwa keuangan perusahaan sedang dalam kondisi kritis.

“Kalau dia tidak mau jelaskan, harusnya dia mengaku salah, harusnya dia mengaku, bahwa Rp 202 miliar itu akumulasi kerugian, bukan kerugian tahun buku 2023, itu gentelman namanya.”

Ditanyakan mengenai kesiapannya jika diundang kembali dalam kegiatan serupa, bahkan di hadapan aparat penegak hukum, Direktur PDAM Tarakan ini menyatakan siap.

“saya siap, siapa takut. Kita tidak korupsi kok. Sebagai pelayan publik sudah semestinya kita bertanggung jawab kepada publik. Semua demi nama baik PDAM, yang penting tidak tabrakan dengan agenda penting lainnya, dan berharap agar dalam forum berikutnya pak M. Gozali dapat hadir”, tutup Iwan. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *