BPS Kaltara : Pembatasan Masyarakat Pengaruhi Laju Pertumbuhan Ekonomi

BPS Kaltara : Pembatasan Masyarakat Pengaruhi Laju Pertumbuhan Ekonomi

Bacaan Lainnya

Tarakan, Kalpress — Kepala BPS Provinsi Kalimantan Utara, Tina Wahyufitri, S.Si, M.Si menuturkan perekonomian Kalimantan Utara tumbuh dengan laju berdasarkan hitungan year-on-year (y-on-y), comulative-to-comulative (c-to-c), maupun quarter-to-quarter (q-to-q).

“Provinsi (Kaltara) mencatat perekonomian Kalimantan Utara triwulan II-2021 terhadap triwulan II-2020 tumbuh 5,81 persen dalam hitungan y-on-y. Dan dalam hitungan q-to-q tumbuh sebesar 2,17%. Angka ini merupakan perbandingan antara kuartal II tahun 2021 terhadap kuartal kesatu tahun 2021.” Tuturnya saat dikonfirmasi Kalpress.id (11/08/2021).

“Selanjutnya, diliris juga pertumbuhan ekonomi Secara comulative-to-comulative/c-to-c tahun 2021 tumbuh 1,84%. Angka ini memperlihatkan jumlahan dari Januari hingga Juni 2021 atau dua kuartalan.” Lanjutnya.

Sementara itu, Untuk perekonomian Tarakan, BPS sudah menghitung PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) kabupaten kota secara triwulanan, yang dimulai pada triwulan I tahun 2021. Penyusunan PDRB Triwulanan kabupaten kota ini untuk melihat perekonomian pada jangka pendek yaitu dari triwulan-ke-triwulanan.

“Untuk kota Tarakan sendiri laju pertumbuhan ekonomi dihitung baru sampai dengan bulan Juni, artinya mulai Januari sd Juni 2021, angkanya dapat dicermati dari metode penghitungan yang disebut dengan c-to-c yang akan dirilis oleh BPS kota Tarakan pada tanggal 18 Agustus 2021.

“Penyusunan PDRB Triwulanan kabupaten kota juga perlu mendapat dukungan semua pihak karena menghasilkan indikator ekonomi makro terkini, sebagai peringatan dini bagi Pemerintah dan pelaku usaha serta masyarakat luas” Imbuhnya.

Tina mengatakan, pada metode penghitungan secara quartal-to-quartal atau q-to-q, dimana kondisi triwulan II-2021 dibandingkan kondisi triwulan I-2021 ada beberapa lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan turun (negatif).

“Lapangan Usaha Industri pengolahan sebesar -0,24% %, konstruksi -2,01% dan jasa pendidikan sebesar -0,16%. Sementara perhitungan secara c-to-c tahun 2021 tumbuh 1,84%. Angka ini memperlihatkan jumlahan dari Januari hingga Juni 2021 atau dua kuartalan di tahun 2021” Katanya.

Sementara secara c-to-c ada tiga lapangan usaha yang pertumbuhan turun diantaranya lapangan usaha transportasi, penyediaan akomodasi dan makan-minun, serta jasa perusahaan.

“Jika dilihat dari lapangan usahanya, ada lapangan usaha Transportasi yang mengalami pertumbuhan turun sebesar -4,50%; lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan-minum sebesar -1,63%; dan lapangan usaha jasa perusahan sebesar -1,17%”.

Saat ditanya mengenai faktor yang mempengaruhi sektor usaha yang mengalami penurunan, ia mengatakan ada beberapa sebab yang menjadi sektor usaha tersebut menurun.

“Dimana ada tiga lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan turun, pertama oleh karena faktor musiman, karena model perhitungannya dalam jangka pendek atau 3 bulan (q-to-q). Kedua untuk industri pengolahan banyak dipengaruhi belum pulihnya ultilitas (nilai kepuasan) pabrik atau belum ideal kembali ke kondisi semula/normal”.

“Penjelasannya disertai dengan angka Purchasing Managers Index (PMI) pada beberapa industri masih berada pada kisaran 45,64 lalu atau belum ekspansi karena masih dibawah 50. Alasan lainnya karena permintaan (termasuk ekspor) belum pulih, daya beli masyarakat. Ada kesulitan supply bahan baku dan input yg menjadi mahal karena harus adakan fasilitas kesehatan” Jawabnya.

Dimasa pandemi Covid-19 juga sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, Tentunya juga dengan ada pembatasan sosial bagi masyarakat sangat berpengaruh dalam hal ini.

“Secara kasat mata bisa dikatakan ya, ada pengaruh pembatasan masyarakat terhadap pertumbuhan ekonomi, terutama pada lapangan usaha Penyediaan akomodasi dan makan-minum, lapangan usaha Transportasi dan perdagangan besar dan eceran”.

“Pada bulan April-Mei-juni 2021 atau kondisi triwulanan II-2021 terjadi pembatasan dengan berbagai persyaratan terutama prokes”

Kaltara sendiri sebagaimana diketahui, terdapat lima lapangan usaha yang paling dominan pada triwulan II-2021.

“Dimana sharenya mencapai 76,78%, seperti lapangan usaha Pertambangan dan penggalian dengan share 26,14% dan tumbuh 8,11%; lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan share 18,07% dan tumbuh 3,35%; Katagori Konstruksi dengan share 12,26% dan tumbuh 4,53%; katagori Perdagangan dengan share 11,54% dan tumbuh sebesar 8,08%; Katagori industry pengolahan dengan share 8,77% dan tumbuh sebesar 3,52%.”

“Data ini memperlihatkan bahwa pembatasan masyarakat yang berpengaruh terhadap perekonomian, tentu dilihat dan disikapi secara bijak. Dari lima lapangan usaha yang dominan sebagai pembentuk pertumbuhan ekonomi Kaltara tentu pembatasan masyarakat pengaruhnya ada tetapi tidak besar” Tutupnya.

 

Penulis : Ahmad Nur

Editor : Redaksi Kalpress.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *