Satu Orang Satu Bendera, Ini Komentar Ketua Muhammadiyah Kaltara

Satu Orang Satu Bendera, Ini Komentar Ketua Muhammadiyah Kaltara

 

Bacaan Lainnya
Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kalimantan Utara, Ustadz H. Syamsi Sarman, S.Pd

Tarakan, Kalpress — Untuk kali kedua, Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) ke-76 dirayakan di tengah masa pandemi Covid-19.

Namun warga negara Indonesia tetap dapat menyemarakkan dan merayakan peringatan Hari Kemerdekaan ini dengan aman dan penuh rasa nasionalisme.

Mengenai hal ini, salah satu cara partisipasi pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam menyemarakkan kemerdekaan ini ialah, seperti yang tertuang dalam surat edaran Gubernur Kalimantan Utara nomor 100/2557/PEM.OTDA/Gub yang dikeluarkan pada tanggal 30 Juli 2021 lalu menuai pro dan kontra.

“Jadi kalau gagasannya sangat bagus ya, bayangkan saja satu rumah itu memang satu sampai empat bendera, betapa semaraknya, tapi kan yang saya pikir gagasan ini momentum nya yang kurang pas tentunya kerena Covid-19 ini, untuk masyarakat menengah kebawah mungkin sangat sulit,” Jelas Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Kalimantan Utara, Ustadz H. Syamsi Sarman, S.Pd kepada kalpress.id saat dihubungi via telepon (03/08/2021).

“karena keuangan keluarga ini lagi konsentrasi ke cadangan sembako, nah apa lagi yang lagi terkena isolasi mandiri yang tidak bisa kemana-mana selama 10 sampai 14 hari, jadi saya lebih melihat ke momentum nya yang belum pas disaat ini. Sehingga gagasan itu bisa diterapkan dikalangan yang memang mampu, yang saya lihat mampu itu terutama yang dipinggiran jalan itu, seperti kantor pemerintahan, toko, hotel, restoran dan yang lain itu saya kira mampu, itu dulu lah kita coba.” Sambungnya.

Syamsi Sarman yang merupakan Ketua Pelaksana Harian Baznas kota Tarakan ini juga mengatakan, salah satu usaha mendekatkan jiwa terhadap nilai-nilai kebangsaan ialah dengan simbol perjuangan salah satunya bendera merah putih.

“Kita ini juga membutuhkan simbol-simbol, kalau secara psikologi nya ya tentu dengan doktrin-doktrin ideologi nya, tetapi secara simbol-simbol itu juga penting, kita melihat film, melihat situs sejarah, melihat lambang negara, bendera salah satunya, itukan menggetarkan kita, walaupun kita tidak merasakan pahitnya perjuangan ini,”

“Kita bisa membayangkan orang tua kita dulu yang berjuang dan kita bisa terkenang kesitu, salah satu usaha untuk mendekatkan jiwa kita kepada nilai-nilai kebangsaan itu ialah dengan simbol perjuangan itu ya salah satunya bendera merah putih, dan gagasan seperti itu tetap kita dukung” Imbuhnya.

Terakhir, ia berharap dalam momentun HUT RI yang ke-76 dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan walaupun demikian situasi masih dalam masa pandemi, ia mengajak masyarakat dengan adanya sebagian rezeki yang lebih banyak, dapat bisa dibagi untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 ini. Dengan hal seperti itu bisa menyemarakkan HUT RI dengan hal yang lebih baik.

“Jadi harapan saya kepada kita semua warga negara, khususnya warga Kalimantan Utara, marilah kita ikut berjuang apa yang kita bisa, nah kebetulan Agustus kita momentum nya di masa pandemi, ayo kita berjuang dengan menyisihkan sebagian rezeki kita, saudara-saudara kita yang isolasi mandiri, menunggu bantuan kita sembako, kepedulian kita untuk mereka, itu bentuk kemerdekaan kita tahun ini, ayo kita berbagi di masa pandemi” Pungkasnya.

 

Penulis : Ahmad Nur

Editor : Redaksi Kalpress.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *