Begini Prosesur Donor Plasma Konvalesen Untuk Percepat Penyembuhan Pasien Covid-19

Begini Prosesur Donor Plasma Konvalesen Untuk Percepat Penyembuhan Pasien Covid-19

Tarakan, Kalpress – Darah Plasma ialah darah yang berasal dari penyintas Covid dan mengandung antibodi untuk digunakan membantu penyembuhan penyandang Covid-19.

Bacaan Lainnya

Beberapa pasien terpapar yang membutuhkan darah plasma ini, akan diperiksa secara khusus oleh dokter atau tenaga kesehatan yang menanganinya.

Dijabarkan secara langsung oleh dr. Ardilla Utari Dewi bahwa pendonor yang ingin mendonorkan plasma nya untuk pasien adalah benar-benar penyintas Covid dengan gejala sedang hingga berat.

“Begini ya plasma yang mengandung antibodi dimana kita harapkan antibodi yang terbentuk dari orang yang sudah sembuh bisa membantu orang sekarang lagi sakit Covid, maka dari itu ada antibodi yang cukup namanya titer antibodi sedangkan orang yang pernah kena Covid tapi Orang Tanpa Gejala (OTG) itu belum sampai yang diutamakan adalah gejala sedang atau berat” Jelasnya Rabu (21/07/2021)

Ia juga menerangkan untuk proses mencari pendonor ini melalui tiga tahapan screening untuk memastikan pendonor layak mendonorkan darahnya.

“Kalo proses mencari pendonor yang pertama melalui screening dulu, diwawancara, diperiksa kadar darahnya, titernya dan pendonor harus terbukti bebas dari penyakit menular lewat darah”.

Kasi Penjaminan Mutu PMI Kota Tarakan ini mengungkapkan lebih jauh soal kapan penyintas bisa mendonorkan plasma nya.

“Jadi seseorang bisa mendonorkan plasma setelah dua minggu dari dia terkonfirmasi negatif dibuktikan dengan minimal dia mempunyai surat PCR atau antigen yang menyatakan dia negatif, untuk batas maksimal dia mendonor lagi bisa dua minggu setelah donor kalau titernya masih kuat ya dan batas maksimal mendonor itu tiga kali”.

“Lalu, bagaimana jika dia habis covid terus vaksin bisa tetap diberikan darahnya dengan catatan dua minggu setelah vaksin baru mendonor. Kemudian untuk masa plasma ini itu tiga sampai empat bulan setelah dia terkonfirmasi negatif setelah lebih dari lima bulan mungkin titernya tidak cukup kuat untuk mendonor” Imbuhnya.

Lebih jauh, ia juga menjelaskan mengapa pendonor diutamakan pria bukan wanita.

“Prioritas kita laki-laki ya karena perempuan itu ada perbedaan pada antibodinya, misalnya wanita yang sudah hamil atau punya anak itu bukannya tidak boleh untuk melakukan donor, boleh tapi ada antibodinya namanya antiHPLA. Kemudian juga inikan sifatnya urgensi jadi kalau laki-laki screening ya tiga tahap aja kalau perempuan bisa sampai empat tahap karena ya itu tadi perbedaan antibodi”.

 

Penulis : Endah Agustina

Editor : Redaksi Kalpress.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *