Seminggu Sudah PCR Untuk Umum di Tarakan Tidak Tersedia
Tarakan, Kalpress – Masyarakat perantau yang ada di kota Tarakan kembali harus bersabar, pasalnya momen Idul Adha 2021 ini, merupakan tahun kedua pandemi Covid-19.
Salah satu Warga Kampung Empat RT. 08 Yunita mengeluhkan tidak dapat pulang kampung kembali pada momen lebaran tahun ini, akibat tidak tersedianya PCR di beberapa lokasi yang ada di kota Tarakan.
“Ya saya rencana ada mau mudik sejak tanggal 10 kemarin, namun ini sudah seminggu saya keliling cari PCR tidak ada, penuh semua. Ada juga yang tersedian namun hasilnya kan Kadaluwarsa kita harus tunggu 3 sampai 5 hari”.
Yunita menambahkan, jika tahun lalu tidak mudik akibat penerbangan ditutup, tahun ini dibuka namun tidak ada pelayanan PCR yang merupakan syarat wajib dalam melakukan perjalanan di tengah naiknya kasus Covid-19.
Hal ini yang membuat, sejumlah masyarakat mengeluh dan bertanya-tanya jika ingin melakukan perjalanan lintas kota, karena keterbatasan pelayanan tes polymerase chain reaction (PCR).
Menanggapi hal ini Walikota Tarakan, dr. Khairul, M. Kes mengungkapkan keterbatasan ini dikarenakan berkurangnya tenaga kesehatan untuk pelayanan tes PCR dikarenakan terpapar covid.
“Untuk PCR itu stoknya sebenarnya cukup, tapi petugas PCR nya juga ada yang kena begitu sehingga mereka kan biasanya kerjanya shift-shiftan dua orang pagi dua orang shift selanjutnya, dan seperti di RS Kota itu kan tinggal satu orang sehingga dia mengurangi pemeriksaan sample karena dia harus menjaga juga jangan sampai dia terpapar juga kan kacau” Ungkapnya, Kamis (15/07/2021).
Khairul juga menjawab untuk syarat perjalanan yang sebagaimana dikeluhkan masyarakat yang berat serta sedikit menyulitkan.
“Kalau kami sendiri kan tidak mengatur untuk yang keluar (kota) itu alternatif lain kan bisa pakai swab antigen juga, kalau masuk (Tarakan) itu yang kami atur, dan bisa juga sih pakai antigen cuma kita ada beberapa sampling di bandara”.
Lanjut Khairul, sesuai pengalaman dan kejadian dibeberapa daerah untuk mengantisipasi surat kesehatan palsu atau scan-scanan pihaknya memberlakukan swab acak bagi penumpang yang baru tiba di bumi Paguntaka.
Sementara itu, menanggapi minimnya tenaga kesehatan yang ada, Khairul juga menjelaskan akan ada rencana penambahan Nakes namun tidak untuk Nakes pelayanan PCR.
“Upaya penambahan nakes ada, tapi kalau PCR inikan sporadis ya mereka isoman dulu mungkin sampai 10 hari kalau sudah membaik mungkin bisa (kembali bertugas)”.
Penulis : Endah Agustina
Editor : Redaksi Kalpress.id