Banjir Orderan, Neo : Tidak Terima Jasa Edit atau Pemalsuan Sertifikat Vaksin

 Kebanjiran Orderan, Neo : Tidak Terima Jasa Edit atau Pemalsuan Sertifikat Vaksin

Bacaan Lainnya

Tarakan, Kalpress — Sejak berlakunya PPKM Darurat 3-20 Juli 2021 dibeberapa daerah di Indonesia, sertifikat vaksinasi Covid-19 menjadi barang yang penting.

Hal ini karena sertifikat vaksinasi menjadi salah satu syarat perjalanan jarak jauh, selain hasil tes Covid-19 RT-PCR maupun Swab Antigen.

Banyak warganet yang akhirnya mencari lokasi vaksinasi untuk memenuhi syarat perjalanan tersebut.

Berkenaan dengan hal ini, Neo Print salah satu layanan digital printing yang ada di kota Tarakan, berinisiatif buka jasa cetak kartu sertifikat vaksin agar lebih praktis saat berpergian.

 

“Awalnya sih, ini inisiatif mereka sendiri (pelanggan) minta dicetakkan dijadikan Id Card jadi lebih praktis, jadi untuk kartunya sih gada chip nya, jadi blank card aja, semua nya itu scan nya lewat barcode” Jelas Ricky Alfianto selaku Owner kepada kalpress.id (05/07/2021).

“Itu sebenarnya kan dicetak supaya praktis, kalau mau berangkat kan tinggal bawa itu, kan link nya itu dikirim lewat SMS, jadi kebanyakan takut ke hapus linknya, apalagi peraturan sekarang kan kalau mau berangkat ke Jawa atau Bali minimal sudah divaksin satu kali” Sambungnya.

Ricky menegaskan, untuk menghindari pemalsuan sertifikat vaksin, percetakan nya tidak menerima jasa edit nama dan barcode (pemalsuan), dengan kata lain hanya layanan cetak.

“Itukan dia ada barcode nya, itu masing-masing beda, itu filenya yang kita cetak itu dari orang nya langsung, ada juga orang yang minta dicetak tapi belum divaksin kita tidak terima, untuk menghindari pemalsuan itu, kita terima file asli aja” Tegasnya.

Kendati demikian, tentu ini berlaku bagi orang-orang yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19.

“Antusianya sih tinggi, dihari pertama yang kita promosi aja sudah tiga puluhan orang yang buat, jadi mereka yang buat perseorangan sih, dua hari pengerjaan ini sudah mau seratusan, dan ini berlaku hanya untuk masyarakat yang sudah divaksinasi, satu kartunya kita kasi tarif Rp 25 ribu, bisa kurang lah kalau banyak” Tutupnya sambil tersenyum.

 

Penulis : Ahmad Nur

Editor : Redaksi Kalpress.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *