BEM Nusantara Bicara Soal Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme di Perbatasan
Tarakan, Kalpress – “Intoleransi merupakan cikal bakal radikalisme dan puncaknya adalah terorisme. Maka fokus kita ke tunas persoalan yang mampu mengoyak persatuan itu yakni memperkuat lagi budaya toleransi dimulai dari pemuda”.
Itulah penegasan Koordinator Daerah BEM Nusantara Muh. Nur Arisan, usai mengadakan Dialog Interaktif dengan tema ‘Upaya Memahami dan Menangkal Radikalisme, Terorisme serta Intoleransi di Kalimantan Utara’.
Mantan ketua BEM UBT ini menjelaskan, pengangkatan tema kali ini bertujuan untuk mengantisipasi dan berkaca pada kejadian aksi terorisme yang terjadi di Makassar.
“Intoleransi ialah bibit bagi radikalisme, dan radikalisme merupakan cikal bakal munculnya aksi terorisme yang saat ini menghantui masyarakat khususnya pemuda Indonesia.”
Dalam hal ini pemuda Kalimantan Utara yang tergabung didalam BEM Nusantara perlu adanya upaya dari pemuda untuk menangkal Radikalisme dan Terorisme.
“Ini adalah sebuah upaya kita sebagai pemuda khususnya lingkup mahasiswa kita harus sering-sering membuat kegiatan seperti ini berdialog sehingga kawan-kawan semua bisa memahami penting nya bahaya Radikalisme dan Terorisme begitu”
Langkah-langkah yang kita ambil, lanjut Aris Dialog Interaktif kali ini, mengundang dua Narasumber yang memiliki pengalaman di bidangnya, serta yang pernah terlibat langsung ke dalam aksi Terorisme.
Ini berkaca pada kejadian di depan gereja Katredal Makasar, “kita berharap untuk di daerah Kaltara semoga paham-paham radikalisme dan terorisme tidak ada disini” Tuturnya.
Kegiatan ini melibatkan seluruh BEM yang ada di Kalimantan Utara serta Organisasi Daerah lainnya untuk menjadi peserta dalam Dialog Interaktif kali ini. (ENH/ICB)