Tarakan, Kalpress – Berbahaya dan dapat menggangu keamanan masyarakat serta pemerintah. Kementerian Agama menyebutkan ada beberapa indikator aliran sesat yang harus diwaspadai dan ditindak.
Kepala Kantor Kementerian Agama Tarakan, H.M, Shaberah menjelaskan, beberapa indikator suatu kepercayaan atau aliran dapat dikatakan sesat. Di antaranya yaitu pelaksanaanya yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, tertutup hanya untuk jemaahnya, serta biasanya dilakukan tengah malam hingga pagi hari.
“dari teknisnya mengajarkan yang tidak sesuai dengan kaidah Islam, misalnya membayar nominal tertentu untuk bisa masuk surga,” terangnya, (10/04/2021).
Sehingga ia menghimbau, kepada masyarakat yang mengetahui, diminta segera melapor ke tim koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Keagamaan dalam Masyarakat (Pakem) Kota Tarakan.
“Tidak menutup kemungkinan, gurunya ini adalah ahli agama dadakan. Misalnya sebelumnya dia tidak dikenal sebagai ahli agama, tapi secara mendadak berperilaku seperti ulama tiba-tiba mengaku sebagai ustadz. Selain itu, masuk dalam komunitas tersebut ada bai’at, dan janji-janji tertentu,” jelas Shaberah
Shaberah juga menambahkan, Aliran sesat biasanya tidak percaya pada malaikat, atau tidak mengakui salah satu rukun Islam. Selain itu, kelompok ini juga tidak mengakui jika Nabi Muhammad adalah nabi terakhir.”
Kalau ada yang mengaku-ngaku nabi, maka dapat dibilang bahwa yang bersangkutan telah tersesat. Mengkafirkan sesama muslim juga menjadi salah satu indikator, karena sesungguhnya orang yang mengatakan orang lain kafir, justru dirinya yang kafir,” tutupnya. (JRT/ADR)