Tarakan, Kalpress – Pendanaan dari pemerintah kota kepada Rukun Tetangga (RT) di wilayah Tarakan sudah berjalan kurang lebih 2 tahun. Ada yang sukses terselenggara, tidak sedikit pula yang menimbulkan pertanyaan dibenak ketua dan warga RT setempat.
Dikonfirmasi Kalpress.id, Ketua RT. 09 Kelurahan Gunung Lingkas, Kecamatan Tarakan Timur Sukarman menjelaskan, bahwa tidak ada anggaran untuk Dana RT tahun ini yang diterima pihaknya.
“Oh tahun ini, tidak ada sama sekali, tidak ada sama sekali tahun 2021, meski kemarin sempat kita rasa” tegasnya (07/04/2021).
Ia menjelaskan, disaat menerima anggaran tahun sebelumnya diarahkan oleh pemerintah lebih memprioritaskan program pembangunan khususnya jalanan.
“Ya ini masalah jalanan sudah diusulkan juga waktu itu. Cuman, berapa ya kalo tidak salah itu Rp 70 juta” lanjutnya.
Permasalahan lainnya, seperti peninggian jalanan untuk mengantisipasi banjir sempat diajukan ke pemerintah tetapi tidak ada respon dan tindakan yang serius.
“Sudah dikeluhkan ke pemerintah, tanggapannya gitu-gitu aja, pas pemilihan dewan-dewan itu sampai sekarang ya tidak ada itu” tambahnya.
Meski demikian, ia tidak memungkiri anggaran sebelumnya, sudah sangat di maksimal untuk fasilitas jalanan disekitaran RT. 09. Terlihat dari, kondisi jalanan yang terpantau cukup baik dan terawat.
Sementara itu, dalam evaluasi penggunaan dana RT beberapa waktu lalu, Walikota Tarakan dr.Khairul menjelaskan, program sudah berjalan dan selesai, namun ada beberapa program belum tuntas karena memang dananya terbatas.
Rencananya program itu akan kembali dilanjutkan tahun ini, sehingga pemanfaatannya benar-benar dirasakan masyarakat.
Khairul mengakui, dana RT tahun pertama kemarin, masih diarahkan langsung oleh pemerintah Kota Tarakan, dengan mengedepankan skala prioritas, seperti semenisasi jalan lingkungan, drainase dan penerangan jalan.
“Alhamdulillah masyarakat sangat senang terbantu dengan adanya dana RT. Kita juga kolaborasi dengan alokasi dana khusus kelurahan dan program Kotaku. Sehingga, program yang misalnya tiga tahun selesai bisa dikerjakan satu tahun,” tuturnya.
Selama pandemi Covid-19 anggaran Pemerintah Kota Tarakan dilakukan refocusing sebesar 50 persen. Tahun ini setiap RT mendapatkan alokasi anggaran sekitar Rp100 juta.
“Saya lihat 50 persen ini belum terealisasi secara optimal, sisanya nanti akan dikembalikan di APBD Perubahan. Mudah-mudahan tahun ini sampai Desember semuanya sesuai dengan harapan,” katanya.
“Jika skala prioritas sudah selesai seperti jalan, drainase dan penerangan, tahun berikutnya baru menginjak program lainya,” pungkasnya.