Mahasiswi Kaltara ini Usulkan Indonesia Bisa Produksi Vaksin COVID-19 Sendiri.

Tarakan, Kalpress – Program Vaksinasi yang dicanangkan pemerintah terus bergulir, dan dosisnya telah tiba di beberapa daerah termasuk di Kalimantan Utara.

Namun, gaung pro dan kontra vaksinasi masih belum hilang di tengah masyarakat, meski begitu sebagain masyarakat sudah ada yang membuka diri dan siap di Vaksin setelah pemerintah berencana akan memberikan sertifikat atau surat vaksin Sinovac yang dapat digunakan untuk keperluan berangkat kemana saja bahkan keluar negeri.

Bacaan Lainnya

Atas kejadian tersebut, salah satu mahasiswi Politeknik Kaltara Tarakan Nisha Pathen menuturkan, program vaksinasi yang dilakukan pemerintah, harus diikuti dengan sosialisasi yang maksimal. Sehingga, tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat.

“Sebagai Mahasiswa perlu kiranya kita membantu pemerintah melakukan sosialisasi ini, agar kedepan semakin banyak orang yang mau di vaksin dan akan menambah kepercayaan diri masyarakat dalam beraktivitas normal kembali”ujarnya, (18/01/2021).

“Ketakutan dan keraguan yang timbul di masyarakat akibat kurangnya edukasi vaksinasi dan hoaks media, memanggil peran kita mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat dalam memberikan edukasi dan sosialisasi terkait Vaksinasi ini, menjawab semua keraguan masyarakat kita pastinya  sebagai mahasiswa mengunakan data-data akurat bukan sekadar retorika semata,” lanjutnya.

Dijelaskannya, melihat keruhnya polemik tersebut pihaknya berencana melakukan pertemuan dalam menawarkan sosialisasi dan vaksinasi dalam membantu masyarakat mendapatkan informasi terhadap vaksin sinovac.

“Saya akan melakukan pertemuan dengan rekan-rekan Himprodi-kep, menawarkan konsep kegiatan sosialisasi dan edukasi vaksinasi ini, tapi sebelum itu kita menayakan juga kepada orang tua kami di kampus terkait data-data Vaksinasi ini agar dapat di sampaikan ke masyarakat” bebernya.

Mahasiswi jurusan Keperawatan yang akrab disapa Ica itu menambahkan, kepada Pemerintah perlunya kiagar kebutuhan SDM Nakes (tenaga Kesehatan) dalam negeri sebagai bahan Evaluasi sistem pendidikan kita, mendorong pemerintah untuk menurunkan biaya Pendidikan Kampus-kampus Kesehatan untuk menjawab kekurangan tenaga medis di tengah pandemi

Selain itu, ia menjelaskan jika pemerintah seharusnya tidak sangat bergantung vaksin dari luar negeri pemerintah perlu membuka industri vaksin di dalam negeri.

“Terakhir tetap melakukan Protokol Kesehatan 3M, Menjaga Jarak, Memakai Masker dan Mencuci Tangan sebagai senjata kita melawan COVID-19,” pungkasnya. (KT/RMA).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *