Karya Anak Tarakan, dari Daenk Rukka, Ujang Gegawoon, Sampai Kumis Project, dkk Untuk Indonesia, Pokoknya!!!

Tarakan, Kalpress – Dalam 2 dasawarsa terakhir, dunia perfilman Indonesia telah mengalami perkembangan sangat pesat dari masa ke masa. Kualitas dan cerita yang disajikan juga mengalami kemajuan. Sehingga, tidak heran, jika banyak film Indonesia saat mendunia. Seperti Ayat-ayat cinta, The Reid Redeption, Laskar Pelangi bahkan sekelas horor pengabdi setan dan masih banyak lagi.

Tidak hanya perfilman nasional, film lokal produksi daerah pun mulai berani tampil di dunia perfilman Indonesia dengan kualitas sangat baik bahkan dapat dikatakan layak bersaing di dunia perfilman internasional.

Bacaan Lainnya

Kita sebut saja film garapan Halim Gani Safia Asril Sani seorang sutradara daerah kondang Makassar dengan mengeluarkan film berjudul Uang Panai, atau film makassar lainnya dari besutan Syahrir Arsyad yang berjudul “Silariang” yang sukses mendapatkan banyak perhatian pecinta film nasional.

Jika Sulawesi Selatan sukses mengeluarkan karya film daerahnya, kini Kaltara khususnya Kota Tarakan patut berbangga dengan sebuah film produksi daerah yang bakal menghiasi dunia Indonesia tahun depan. Ialah film berjudul “Aku dan Impianku” sebuah film karya salah satu konten kreator asal Kota Tarakan Ujang Gegawoon.

Film yang juga dibintangi salah satu konten krator Tarakan, Andi Rizal atau yang lebih dikenal dengan nama Daenk Rukka, sukses mencuri perhatian warga Kaltara dengan treasure yang diunggahnya. Terlihat, cuplikan itu menyajikan salah satu adegan dramatis dalam film tersebut yang dinilai memiliki kualitas cukup baik.

Aktor film “Aku dan Impianku” Daenk Rukka menceritakan ide terciptanya film tersebut lahir kumpulan konten kreator yang menginginkan adanya sebuah karya panjang yang diciptakan. Sehingga dalam perjalannya muncul ide dalam membuat sebuah film tersebut.

“Sebenarnya ini bukan murni film tapi lebih kepada konten semi film berdurasi panjang. Awalnya ini dibuat karena kami para konten kreator selama ini berjalan sendiri-sendiri. Ada suatu momen kami merasa bahwa kami harus bersatu membentuk komunitas. Kamudian kami mengundang semua konten kreator di sini untuk berkumpul.

“Setelah berkumpul, muncul lah suatu ide untuk membuat film. Kenapa membuat film, karena lewat film lah kita bisa bekerja sama menuangkan ide masing-masing,” ujarnya, (08/01/2020).

Ia menceritakan, bahwa di dalam film tersebut dirinya merupakan sosok pemuda yang memilki impian besar di dalam hidupnya. Dan dalam mencapai segala upaya tersebut, ia menemukan hal yang berliku dalam hidupnya. Sehingga di dalam film tersebut terdapat beberapa drama menengangkan yang disajikan.

“Sebenarnya cerita film aku dan impianku adalah menceritakan seseorang yang mengejar impiannya. Kemudian dia dihadapkan dengan petistiwa-petistiwa dramatis di dalamnya. Film ini sangat filosofis yang mengajak penonton berpikir maksud dari adegannya. Karena memang film menyajikan sebuah pesan moral yang dipahami secara tidak langsung. Artinya membuat penonton mencari apa maksud dari adegan ini,” tukasnya.

“Pada intinya, toko utama digambarkan sebagai sosok pemuda yang memiliki kehidupan yang sulit. Tapi dia juga memiliki impian besar di dalam hidupnya,” sambungnya.

Meski demikian, ia enggan menceritakan lebih jauh sinopsis film tersebut. Menurutnya, pihaknya tidak menginginkan jalan cerita tersebut terbaca sebelum ditayangkan.

“Di dalam film itu, kami menyampaikan bahwa hidup ini banyak rasa dan warna. Dan setiap orang punya masalah dan bahagianya masing-masing,” jelasnya.

Sebagai aktor utama dalam film tersebut, ia menjelaskan jika sosok pemeran utama merupakan seorang yang memiliki bermacam sifat. Sehingga film ini menyimpan banyak teka-teki yang terkandung di dalamnya.

“Karena sampai saat ini kami juga masih mencari nama sehingga kami menggunakan nama figur (Beken) dalam karakter di film ini. Supaya penonton bisa lebih mengenal. Karakternya Daenk Rukka dalam film ini seorang penyabar, humoris, pekerja keras ada juga sombong dan angkuhnya. Kompleks sih sebenarnya karakter aktor utamanya di film ini,” ucapnya.

“Makna dari aktor utama di film ini adalah setiap orang memiliki sisi karakter berbeda dalam dirinya. Terkadang orang yang sabar juga bisa marah. Seorang pemarah juga memiliki sikap penyabar dalam dirinya. Itu mengambarkan atau mewakili sebagian besar karakter manusia secara universal,”ungkapnya memaknai.

Meski tidak dapat menyampaikan alur cerita sepesifik, ia berharap treasure (cuplikan), yang dibagikan dapat memberikan rasa penasaran penonton. Sehingga Ia berharap film tersebut dapat disukai masyarakat dan tentunya karya ini diharapkan menjadi perangsang kaum millenial untuk lebih berani berkarya.

“Kami dari anak paguntaka, menurut saya ada banyak talenta-talenta daerah yang kurang terekspos. Maksud kami setiap talent daerah harus berani berkarya dan memperkenalkannya secara luas.  Dengan adanya karya ini, nantinya akan bisa menjadi peransang talent daerah melakukan hal yang sama,” pungkasnya. (KT/RMA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *