Nunukan, Kalpress – Guna memastikan kualitas dan kesehatan terhadap sapi bibit. Karantina Pertanian Wilayah Kerja (Wilker) Nunukan, Kalimantan Utara melakukan tindakan karantina hewan terhadap 18 ekor sapi bibit yang akan dilalulintaskan ke Kabupaten Tana Tidung (KTT).
Sebelum dilalulintaskan ke KTT, sebanyak 18 ekor sapi bibit tersebut dilakukan pengambilan sampel darah oleh Pejabat Karantina Pertanian Wilker Nunukan, pada Minggu (08/11/2020).
“Setelah pengambilan sampel, petugas kita kemudian langsung mengirim ke laboratorium karantina hewan untuk dilakukan deteksi Brucellosis dengan menggunakan metode uji Rose Bengal Test atau RBT,” kata Dokter Hewan Karantina, Budi.
Untuk diketahui, RBT merupakan metode pemeriksaan cepat yang umum digunakan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri Brucella sp yang menyebabkan penyakit Brucellosis.
Sementara itu, Brucellosis sendiri dapat meyebabkan abortus pada ternak yang sedang bunting. Oleh karenanya deteksi dini terhadap penyakit Brucellosis diperlukan pada sapi bibit tersebut.
“Hasil pemeriksaan fisik dan uji RBT dari sampel yang diperiksa nanti, akan menjadi dasar dalam penerbitan sertifikat kesehatan hewan (KH-11) sebelum dilalulintaskan ke KTT” imbuhnya.
Bibit ternak merupakan hasil pemuliaan ternak yang memenuhi persyaratan tertentu untuk dikembangbiakkan. Induk ternak yang sehat akan menghasilkan anakan yang sehat sehingga akan didapat stok pangan yang berkualitas. (RB/RMA)