Tarakan, Kalpress – Mendapatkan penghargaan karena dianggap sebagai pahlawan kemanusiaan, 12 pendonor darah di kota Tarakan mengaku cukup terharu atas apresiasi tersebut. Meski mengaku hanya melakukan donor darah untuk membantu sesama, namun sebagian besar pendonor darah tidak menyangkah, aktivitas rutinnya tersebut melahirkan pujian dari masyarakat dan pemerintah.
Salah satu pendonor yang mendapatkan penghargaan sebagai pahlawan kemanusiaan sekalgus hadiah umroh Suparlan menerangkan, jika dirinya sangat senang mendapat kesempatan melakukan perjalanan umroh. Selain itu, ia menerangkan jika cukup bahagia jika selama ini dapat membantu banyak orang melalui darah yang didonorkannya.
“Alhamdulillah, saya tidak menyangkah mendapat penghargaan sekaligus diumrohkan. Memang umroh menjadi impian saya sejak dulu. Dari dulu saya mendonorkan darah, karena niat membantu orang yang membutuhkan tidak ada maksud lain. Karena hanya ini yang saya bisa lakukan untuk membantu sesama,” ujarnya, Minggu (20/09/2020).
Sementara itu, akademisi yang juga merupakan pendonor Dr Ana Sriekaningsih S.E, M.M menerangkan jika dirinya sudah melakukan donor darah sejak 21 tahun silam. Sehingga saat ini terhitung dirinya sudah mendonor sebanyak 92 kali. Menurutnya selama mendonor kesehatannya terus terjaga dan ia berjanji akan terus mendonor selama masih mampu melakukannya.
“Pertama kali saya donor darah itu tahun 1999 kemudian saya cuti 2 tahun, karena hamil dan melahirkan. Terus setelah itu, saya lanjut lagi. Waktu itu kan 3 bulan sekali terus kemudian 2 bulan setengah boleh terus kemudian 2 bulan boleh. Makanya saya jadi agak laju karena 2 bulan boleh kalau sehingga dalam setahun saya bisa mendonor 6 kali,”
“Karena saya rutin mendonor darah, akhirnya saya menjaga pola hidup saya. Seperti makan, tidur dan olahraga rutin. Itu harus dilakukan karena dari donor darah itu saya merasakan banyak manfaat. Sehingga berusaha untuk selalu tetap sehat,” pungkasnya. (KT/RMA).