Menilik Pembangunan Nasional dari Kacamata Generasi Muda

Oleh : M. Rizky Radhiyya S.M, Wakil Ketua Generasi Muda Nahdlatul Ulama Kalimantan Utara (GMNU)

Kalpress – Pembangunan di masa depan pada sebuah negara bisa dilihat dari kualitas generasi muda mereka. Sebuah negara yang memiliki sumber daya manusia berkualitas maka perkembangan negaranya akan cerah, begitu juga sebaliknya, jika sebuah negara memiliki sumber daya manusia yang tidak berkualitas maka masa depan di negara tersebut akan terancam. Demi mendukung perkembangannya, negara harus memperhatikan pendidikan dan peraturan-peraturan yang mendukung penuh kemajuan pemudanya. Perkembangan nasional di Indonesia memiliki target melalui Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro yang mana terangkum dalam tujuh Agenda Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 yang mana fokus ke dalam hal ketahanan ekonomi, pengurangan kesenjangan antar wilayah, peningkatan kualitas SDM, revolusi mental, penguatan infrastruktur, lingkungan hidup dan penguatan stabilisasi politik, pertahanan, hukum, dan keamanan.

Bacaan Lainnya

​Rencana pemerintah melalui RPJMN tentu mempengaruhi ketertarikan para pemuda agar bisa terlibat dalam pembangunan nasional. Kualitas pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan industri 4.0. yang mana industri tersebut ingin membangun Indonesia di kancah teknologi masa kini. Selain industri 4.0 pembangunan yang lainnya juga cukup menarik bagi para pemuda. Rencana pembangunan memiliki keterikatan antara satu sama lainnya. Seperti halnya tentang ketahanan ekonomi yang mana pertumbuhan yang berkualitas dititikberatkan pada daya dukung dan kualitas sumber daya ekonomi negara tersebut. Demi bisa menambahkan kuantitas dari daya saing, ekspor dan juga lapangan kerja. Kesenjangan antara sama lainjuga harus ditekan agar bisa melakukan pelayanan dasar di daerah. Pendidikan dan pelatihan merupakan jalan untuk meningkatkan kualitas SDM terutama para pemudanya. Pendidikan yang berkualitas dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi memiliki kunci penting dalam kualitas SDM di masa depan. Selain pendidikan pemenuhan pelayanan kesehatan dan perlindungan sosial juga diperlukan demi menjaga kualitas dari SDM itu sendiri. 

​Saat ini banyak yang berpandangan bahwa suatu negara memiliki pembangunan yang bagus hanya diukur dari keberhasilan mengelola ekonomi saja, padahal banyak faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Dari sudut pandang pembangunan yang mengelola SDM, sarana dan prasaran yang didapatkan tidak merata di setiap wilayah. Sehingga pendidikan dan pengetahuan masyarakat di Indonesia memiliki perbedaan antara satu dengan yang lain. Indeks pembangunan yang ingin meningkatkan kualitas manusia di Indonesia memang mengalami peningkatan setiap tahunnya tapi belum bisa memenuhi setiap element masyarakat terutama di daerah-daerah pinggiran. Dalam meningkatkan kualitas pendidikan demi pembangunan, pemerintah melakukan beberapa strategi seperti subsidi silang. Teknis subsidi silang disini adalah orang-orang yang memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan memiliki aset dikenakan pajak yang lebih tinggi demi bisa menunjang masyarakat yang hanya mendapatkan pendapatan rendah. Dengan begitu diharapkan kesenjangan sosial antara satu dengan yang lainnya akan berkurang dan setiap masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Optimisme juga diperlukan dalam merancang dan melakukan pembangunan nasional, karena jika masyarakat apatis dengan tindakan yang dilbakukan oleh pemerintah terutama dalam hal pembangunan. Saat ini penyebaran informasi seakan-akan tidak bisa dibendung lagi, informasi yang benar dan hoax kadang kala membuat orang-orang bingung dan malahan ada kasus yang membuat masyarakat bingung dan melakukan tindakan yang salah karena termakan isu hoax. Dalam kepribadian seseorang jika yang diurus oleh orang tersebut hanyalah mengurusi berita-berita hoax maka yang dia lakukan selama ini hanyalah kesia-siaan. Masyarakat harus bisa memanfaatkan teknologi informasi yang bisa dia akses demi membantu pembangunan nasional bukan malah menyebarkan berita yang justru merugikan. Pemerintah memang sudah menetapkan peraturan yang menyebarkan isu tidak benar bisa dikenakan pidana, akan tetapi pegawasan lebih lanjut agar masyarakat tidak melakukan tindakan tersebut perlu digiatkan dengan cara memfilter terlebih dahulu postingan masyarakat sebelum dipublikasikan walau hal tersebut tentu akan membuat pro kontra dalam penerapannya. Generasi muda saat ini banyak yang terpengaruh akan hal hoax dan itu harus diberi arahan yang benar.

​Peran media dalam memberikan sumber informasi dan edukasi yang tepat sangat diperlukan demi memberi citra positif pemberitahuan yang dapat dipercaya. Keterbukaan informasi publik dan media menjadi penghubung yang menyebutkan kebenaran. Berita nasional yang memberitakan berita hoax maka akan memberikan efek yang sangat buruk terhadap di masyakat dan membuat kekeliruan menyebar lebih cepat. Faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam pembangunan nasional adalah ketersediaan pangan, hal tersebut seakan semakin sulit diatasi dikarenakan beberapa tahun ke belakang pemerintah Indonesia mengimpor beberapa bahan pokok dari luar negeri. Hal tersebut menandakan bahwa stok bahan pangan di Indonesia tidak mencukupi untuk masyarakatnya. Ketahanan pangan merupakan penopang perekonomian nasional dalam hal pembangunan nasional, istilah tersebut sering kita dengar dan itu memang benar apa adanya. Ketahanan pangan di Indonesia melingkupi pertanian, kelautan, perikanan, dan kehutanan. Keempat sektor tersebut harus dijaga dan ditingkatkan perkembangannya, jika tidak maka bisa dipastikan negara Indonesia hanya bisa mendapatkan bahan pangan dari negara luar dan tidak bisa berkembang sendiri.

​Posisi geografis negara Indonesia yang merupakan kepulauan membuat pembangunan nasional tidak merata, hal itu terbukti pembangunan banyak dilakukan di pulau Jawa yang merupakan bagian dari pulau ibukota negara. Daerah-daerah lain yang berada di luar Jawa merasakan jauh lebih sedikit dibandingkan yang dibangun oleh pemerintah, seperti daerah yang berada di bagian timur. Apalagi di beberapa daerah memiliki unsur nilai kebudayaan dan kekayaan tradisonal yang mana mempengaruhi juga faktor pembangunan nasional. Pemerintah harus mengambil tindakan cepat karena perbedaan tersebut walau memberikan keuntungan tapi juga memberikan efek sebaliknya. Pemerintah harus memberikan regulasi tentang tindakan yang telah dilakukan.  Di tingkat daerah, pembangunan nasional bisa dibantu dengan ditopang melalui peraturan-peraturan yang bisa diambil dari masukan pendapat pemuda-pemuda daerah sehingga dapat mengeluarkan peraturan yang dilakukan oleh bupati dan walikota seluruh Indonesia. Daftar kebutuhan yang tepat dapat menyelesaikan masalah yang dialami oleh masyarakat. Dewan yang berada di daerah dapat merealisasikan reses dari daerah-daerah lain dan menerapkannya secara langsung ke masyarakat. Pemerintah daerah juga perlu mensinergikan rancangan kegiatan agar pembangunan di daerahnya selaras. Pemerintahan daerah yang baik tentu akan membantu menopang pembangunan nasional.

​Untuk menciptakan pembangunan nasional diperlukan juga untuk menurukan angka pengangguran. Pengangguran yang semakin banyak di masyarakat menunjukkan gagalnya pembangunan. Lapangan-lapangan kerja yang banyak dan juga berkualitas membuat masyarakat dapat mengurangi angka kemiskinan. Tantangan demi tantangan tentu akan selalu dihadapi oleh pemerintah dalam hal pembangunan nasional saat ini. Karena itu diperlukan sikap optimisme yang baik dan juga dengan usaha yang betul maka hasil yang didapatkan dalam hal pembangunan nasional dapat maksimal. Saat ini selain kekuatan dari luar yang mempengaruhi pembangunan nasional tetapi kekuatan dari dalam juga turut mempengaruhi. Para generasi muda menilai pemimpin Indonesia banyak dipilah melalui jalur politik, sehingga faktor yang menentukan pembangunan nasional akan kemana nantinya tentu akan menunggu efek dari pemilu. Para pemimpin harus mengubah konsep saat ini dengan lebih mementingkan kepentingan rakyat dan nasional bukan hanya kepentingan individu, organisasi, dan politik. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan meluangkan waktu untuk turun ke masyakat sehingga dapat menedengar langsung permintaan mereka dalam hal pembangunan nasional.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *