Tarakan, Kalpress – Hingga saat ini, kasus covid-19 kembali berkurang. Hal itu setelah bertambahnya 2 angka kesembuhan dari kasus konfirmasi covid-19 di Kota Tarakan. Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Gugus Tugas dr Devi Ika Indriarti M.Kes menuturkan dengan adanya 2 kasus kesembuhan, sehingga pasien covid-19 yang saat ini menjalani perawatan berjumlah 30 orang.
“Jumlah kumulatif Kasus Konfirmasi sebanyak 134 orang. Terdapat 2 penambahan pasien konfirmasi yang dinyatakan sembuh dari Covid-19, sehingga, jumlah kumulatif pasien yang dinyatakan sembuh dari Covid-19 sebanyak 104 orang,” ungkapnya Kamis (27/8/2020).
Sementara kasus suspek hingga saat ini berjumlah 111 orang. Kasus suspek yaitu, orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara atau wilayah Indonesia yang melaporkan transmisi lokal, orang dengan salah satu gejala atau tanda ISPA dan 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable Covid-19, orang dengan Ispa berat/Pneumonia berat yang membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan
Sehingga 111 orang tersebut masih dalam pengawasan tim Gugus Tugas Percepatan dan penangganan Covid-19 Kota Tarakan.
“Jumlah Kasus Suspek yang dipantau saat ini sebanyak 111 orang. Sehingga 111 orang tersebut masih dalam pengawasan tim Gugus Tugas Percepatan dan penangganan Covid-19 Kota Tarakan ,” sambungnya.
Selain itu, untuk kasus orang yang dipantau saat ini berjumlah 210 orang. Orang yang dipantau tersebut merupakan orang yang pernah memiliki kontak erat dengan konfirmasi Covid-19. Selain itu, orang yang pernah melakukan perjalanan ke zona merah.
“Jumlah seluruh Kontak Erat yang sedang dipantau saat ini sebanyak 210 orang. Kontak Erat adalah orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19,” tuturnya.
“Tidak ada kasus probabel yang di rawat dirumah sakit. Kasus Probable yaitu kasus suspek dengan ISPA Berat/ARDS/meninggal dengan gambaran klinis yang menyakinkan Covid-19 dan belum ada hasil pemeriksaan laboraturium RT-PCR,” sambungnya.
Meski terdapat adanya penambahan kesembuhan, namun hingga saat ini Kota Tarakan masih berstatus Zona merah. Sehingga ia menegaskan, untuk mengubah status tersebut setidak pemerintah harus mengurangi penularan khususnya transmisi lokal agar Tarakan dapat dinyatakan sebagai daerah aman.
“Kalau dilihat saat ini sudah kembali menjadi zona merah, tracing kasus masih dilakukan. Karena kita harus melakukan tracing kasus yang masif. Untuk kembali ke zona kuning atau hijau maka harus menekan dulu rasio positifnya di bawah 5 persen. Kemudian juga juga harus mematuhi protokol kesehatan. Selain itu harus terus berupaya menekan penularan transmisi lokal. Kalau transmisi lokal masih terus terjadi, maka masih banyak masyarakat yang tidak banyak yang mengindahkan protokol kesehatan,”tutupnya. (KT/RMA)
1.COVID89, SR (Laki-Laki, 49 Th) Kel. Pamusian RT. 16
- COVID96, RVR (Laki-Laki, 46 Th) alamat belum dipastikan