Tarakan, Kalpress – Sejak dikeluarkannya peraturan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi tentang penerapan kurikulum merdeka, Sekolah-sekolah di Indonesia mulai fokus pada pendidikan berbasis literasi dan numerasi, termasuk di Kalimantan Utara.
Universitas Borneo Tarakan melalui Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP bekerjasama dengan INOVASI menyelenggarakan berbagai macam dan rangkaian program sejak 2018, untuk membantu meningkatkan kemampuan literasi siswa khususnya di kelas awal sekolah Dasar di Kalimantan Utara.
Kolaborasi ini tercetus, menanggapi serius hasil Programme for International Student Assessment (PISA) terjemahan bahasa Indonesia, bahwa Program Penilaian Pelajar International tentang apa yang telah dibaca oleh siswa di Indonesia masih tergolong rendah di mata dunia.
Program ini sudah aktif di Kabupaten Malinau dan Bulungan pada tahun 2018 yang saat itu berkolaborasi dengan Universitas Negeri Makassar.
“Kemudian, pada tahun 2021 Universitas Borneo Tarakan bekerjasama dengan INOVASI dan mulai melaksanakan program di Kota Tarakan di dua gugus pilot yaitu gugus V dan gugus VI,” Jelas Ketua Program Agustinus Toding Bua, S.Pd., M.Si. Dosen Jurusan PGSD Universitas Borneo Tarakan, kepada media.
Ia mengakui, meski kondisi saat itu sedang pandemi, namun guru yang dilatih tetap antusias untuk mengikuti pelatihan dalam program ini. Hasilnya di tahun 2022 kemampuan literasi siswa kelas awal di dua gugus tersebut mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Hal ini, pihaknya juga sampaikan langsung kepada Walikota Tarakan, dalam kegiatan penutupan program tahap 1 di gugus V dan gugus VI, di Universitas Borneo Tarakan Senin, 19 Juni 2023 kemarin.
Dampak dari hasil di gugus V dan gugus VI, memicu pemerintah kota Tarakan melalui Dinas Pendidikan Kota Tarakan menganggarkan kegiatan di tahun 2022 untuk pelaksanaan program peningkatan literasi kelas awal, tahap 2 di 7 gugus lainnya yaitu gugus 1, 2, 3 , 4, 7, 8 dan 9 yang bermitra dengan Universitas Borneo Tarakan dan INOVASI.
Hasil dari program tersebut di presentasikan pada acara penutupan program peningkatan literasi kelas awal di SD/MI di kota Tarakan.
Agus menyatakan, bahwa dalam program tahap 2 ini selain mengambil data kemampuan literasi kelas awal siswa untuk data awal dan data akhir setelah perlakuan program.
“diambil juga data sampel observasi pembelajaran oleh guru dikelas dan wawancara kepada Kepala Sekolah”, terang Agus.
Hasilnya, lanjut Agus, dari 317 sampel siswa kelas 1, 2 dan 3 diperoleh bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa untuk tingkatan level pemahaman literasi sebasar 21,78% dari pengambilan data awal dan data akhir.
Menurutnya akan bertambah jika metode pelaksanaan pembelajaran literasi yang telah diterima oleh guru-guru dilaksanakan secara konsisten.
Sementara itu, dalam sambutannya Wakil Rektor Universitas Borneo Tarakan Bidang Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama Dr. Ir. M. Djaya Bakri, S.T., M.T. menyampaikan, Universitas Borneo Tarakan selalu berkomitmen untuk terus membantu dan mendorong perkembangan pembangunan di Kalimantan Utara dalam hal ini termasuk dalam mengembangkan sumber daya manusia.
Dalam kegiatan itu pula, ditampilkan puisi akrostik yang dibuat oleh guru-guru dari 7 gugus dimana dalam puisi tersebut mengambil dari nama bapak walikota Tarakan dan Bapak Wakil Rektor yang hadir.
Selain itu, salah satu fasilitator gugus juga menampilkan metode membaca bersama di depan tamu undangan.
Dalam acara penutupan ini, ditampilkan juga media-media pembelajaran literasi kelas awal yang dipajang oleh guru-guru Sekolah Dasar yang mewakili 7 gugus di Kota tarakan.
Diakhir Walikota Tarakan, dr. H. Khairul, M.Kes, memberikan sambutan sekaligus menutup acara rangkaian program peningkatan literasi kelas awal di SD/MI di Kota Tarakan Tahap 2.
Orang nomor satu Tarakan ini menyampaikan, Pemkot Tarakan berkomitmen untuk melanjutkan program tersebut dengan dana dari pemerintah kota melalui Dinas Pendidikan. Salah satunya dengan disetujuinya program pembuatan Bigbook untuk guru-guru SD di kota Tarakan pada tahun 2024.
“Semoga upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan para guru dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi pendidikan di kota ini, sehingga terwujudlah generasi muda yang berpengetahuan luas, kreatif, dan berdaya saing tinggi untuk masa depan Indonesia yang gemilang,” Tutupnya.
Kegiatan ini juga mengundang CSR di kota Tarakan diantaranya, Bank BRI, PT Phoenix, PDAM Tirta Alam Tarakan dan PT Mitrabara. (*)