Intraca dan Gunung Selatan Terjamah Vaksinasi Door To Door
Tarakan, Kalpress — Berbagai cara Badan Intelijen Negar (BIN) Provinsi Kalimantan Utara bekerjasama dengan, Pemkot Tarakan, dan Puskesmas Juata Permai untuk terus menggerlar vaksinasi. Salah satu cara yang digunakan untuk memudahkan menjamah masyarakat yakni vaksinasi door to door dilakukan menggunakan mobil vaksin keliling atau mobile.
Vaksinasi keliling kali ini menyasar dibeberapa titik, diantaranya wilayah Gunung Selatan Kelurahan Kampung Satu Skip, dan Intraca Kelurahan Juata permai.
Dalam hal ini, Pengelolah Program Immunisasi Puskesmas Juata Permai, Sri Nurtilawati mengatakan, vaksin mobile ini sebenarnya door to door, kami menggunakan mobil untuk mempercepat sekaligus mempermudah tenaga kesehatan.
“Untuk vaksin hari ini kita sasar karyawan intraca yang belum, sebelumnya memang sudah ada koordinasi dari pihak perusahaan masih ada beberapa karyawan yang belum vaksin. Disini juga kita merekrut untuk warga sekitar yang belum vaksin bisa diarahkan kesini sekaligus kita maksimalkan pelayanan disini,” terangnya saat ditemui Kalpress.id, (10/12/2021).
Lebih lanjut, Sri menjelaskan, mengingat vaksinasi dilakukan secara mobile, diharapkan masyarakat yang sudah melakukan vaksinasi dosis pertama akan diarahkan untuk melakukan vaksinasi dosis kedua di fasilitas kesehatan terdekat antara lain Puskesmas. Hal itu dilakukan untuk mempermudah tenaga kesehatan mengcover masyarakat yang akan melakukan vaksinasi dosis kedua.
“Hari ini kita membawa sekitar 200 dosis karena yang moderna kita bawa 172 dosis. Setelah dosis pertama disini kita utamakan dulu masyarakat bisa kita arahkan, karena kita juga mebutuhkan kesadaran dari masyarakat untuk kita arahkan ke Puskesmas karena jaraknya juga tidak jauh dari sini dan lebih memudah kita untuk mengcover,” jelasnya.
Menurutnya, masih adanya masyarakat hal yang takut divaksin merupakan adanya phobia yang berlebihan dari masyarakat. Sehingga, pihaknya mengharapkan agar kesadaran masyarakat semakin besar untuk mengikuti vaksinasi agar dapat terbentuknya kekebalan komunal di masyarakat.
“Namanya phobia itu apalagi dari informasi yang salah jadi memang kita bisa menelan mentah-mentah informasi yang kita terima, semisalnya dari sosmed atau pun dari orang tapi sebenarnya belum ada yang diklarifikasi, kecuali ada kejadian KIPI pasti akan kami klarifikasi, dari tim KIPI juga ada klarifikasi kalau sudah ada itu baru bisa dipetenkan kalau belum ada bisa jadi itu kabar burung,” terangnya.
“Saya harap kesadaran itu semakin besar ya, kekebalan kelompok yang kita harapkan 80% masyarakat itu terlindungi dengan vaksin, maka itu juga bisa menghilangkan pandemi, yang awalanya pandemi menjadi endemi,” tutup dia. (*)
Editor: Redaksi Kalpress.id