Hindari Fanatik yang Berlebihan Terhadap Suatu Agama
Penulis : Hermawan Nasran Basry, SE

Ketua Lembaga Barisan Muda Wirausaha Indonesia Provinsi Kalimantan Utara
Tarakan, Kalpress – Menjadi pribadi fanatik yang meyakini ajaran atau kepercayaan dengan kuat terhadap agama yang di anut sudah menjadi keharusan setiap manusia.
Namun, harus diingat menjadi fanatik bukan berarti menghalalkan segala cara untuk mengalahkan pribadi lain yang tidak menganut agama / kepercayaan yang sama (tidak sepaham) sehingga menjadi Fanatik yang Disorientasi.
Harus di akui di era Digital ini dunia maya banyak bermunculan informasi dan berita palsu atau lebih dikenal dengan istilah “hoax” oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggungjawab, sebagian isinya hasutan untuk membenci pemerintah atau pribadi tertentu yang bila kurang kehati-hatian akan membuat kita dengan mudah ikut menyebarkan informasi HOAX itu padahal belum tahu sumber pasti informasi tersebut.
Termasuk juga yang harus di waspadai adalah informasi yang mengarah pada Radikalisme dan Terorisme , ini sangat berbahaya karena dampaknya mengarah pada perpecahan persatuan kita sebagai bangsa Indonesia.
Oleh karena itu Saya selaku Ketua Lembaga Barisan Muda Wirausaha Indonesia ( LBM_WI ) DPW Kalimantan Utara sepakat dengan apa yang di sampaikan oleh Pangkostrad Letjen Dudung melalui pernyataan beliau “Hindari Fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama” karena kita di hadapan Allah semua sama hanya saja cara mencintai NYA yang berbeda, itu saja.
Sebaliknya pergunakanlah era digital ini untuk hal-hal positif yang bermanfaat untuk semua, dalam dunia usaha manfaatkanlah era ini untuk meningkatkan penjualan dengan rutin memposting produknya agar makin di kenal sehingga potensi mendatangkan pembeli jadi semakin besar.
Inilah sumbangsih kita untuk negara, dengan menjadi pengusaha tangguh,ulet yang tidak henti hentinya berinovasi dan berkreasi, Bersama kita Membangun ekonomi kerakyatan dari beranda Negara Republik Indonesia Tercinta.