Sempat Ditegur Satpol PP, Begini Kisah Rahani Penjual Sayur Di Trotoar Ladang 

Sempat Ditegur Satpol PP, Begini Kisah Rahani Penjual Sayur Di Trotoar Ladang 

Bacaan Lainnya

Tarakan, Kalpress — “Yang penting Halal dan Berkah”, itulah ungkapan seorang wanita paruh baya berusia 60 tahun yang masih semangat dalam melanjutkan hidup untuk mencari nafkah.

Rahani adalah sosok wanita tangguh dan penuh kasih sayang. Hal itu karena dia rela melakukan pekerjaan kasar diusianya yang tidak muda lagi.

Kendati demikian, tak ada hari libur untuk mencari nafkah baginya, wanita ini tetap kuat dan tegar demi keluarganya.

Setiap pukul 10:00 pagi hingga 16:00 ialah waktu berjualan di trotoar menjadi rutinitas bagi seorang ibu penduduk asli kota Tarakan ini, walaupun sempat ada larangan dari instansi terkait yang melarang, baginya bukan halangan berjualan disekitar jalan Ladang, Tarakan tengah, Kalimantan Utara.

“Aku sudah lama jualan disini, setahunan lebih, aku sempat dilarang juga jualan disini, sudah dua kali dilarang Satpol PP, katanya jangan jualan disini bikin malu Walikota, saya ga jawab, terus dalam hati saya bilang buat apa malu, saya cari nafkah, buat apa malu, saya cari uang makan” katanya (17/07/2021).

“Saya nda minta-minta sama orang, nda bikin susah orang lain, nah saya ditegur aja, jadi jualan saya pindah di rumput-rumput disitu, saya nda kuat juga angkat-angkat barang, biar hujan apa saya tetap aja jualan aja disini saya bawa payung, biasa seberang jalan situ saya berjualan tapi disitu panas, saya pindah disini” Tambahnya.

Bagi Rahani, seorang ibu tiga orang anak ini sebagai penjual kebutuhan pokok, dan suami yang membantu keperluan jualan Rahani, walaupun pendapat tidak seberapa, Rahani tetap bersyukur dan tidak malu dengan profesinya.

“Aku tinggal di Mamburungan dan kesini diantar, pagi jam 10 pulang sore tunggu jemputan, kalau hujan turun aku tetap berjualan duduk disini pakai payung, saya bawa payung”.

“Jualan ikan-ikan, ini ikan hidup yang aku beli lalu aku keringkan sendiri, kalau sayuran saya beli lalu saya jual kembali, jeruk saya tanam sendiri, untuk harga ikan ini 10 ribu, jadi setiap hari pendapatan nda tentu, kadang seratus ribu, tapi harus tetap kita syukuri” tuturnya.

Rahani mengatakan sosok ibu dimana pun pasti akan memberikan yang terbaik untuk hidup. Hal itu dilakukan demi keluarganya bahagia.

“Biar bulan puasa kemarin aku jualan juga, ya hasilnya itu buat makan, jadi kalau pulang ya malam buat istirahat, sore pulang sempat kan salat ashar, jadi kalau saya sakit kepala baru nda jualan, selagi masih kuat ya tetap jualan, buat yang terbaik dalam hidup, demi keluarga yang bahagia” Pungkasnya.

 

 

Penulis : Ahmad Nur

Editor : Redaksi Kalpress.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *