Yasser Arafat : Pancasila Lahir Menuntun Bangsa Menuju Masa Depan Indonesia
Tarakan, Kalpress — Tepat 1 Juni 1945 silam, Pancasila lahir. Kelahiran Pancasila bersamaan dengan Pidato Ir Soekarno pada sidang BPUPKI yang berusaha menjawab pertanyaan dari Dr Radjiman Wedyodiningrat, ketua sidang BPUPKI. Dr Radjiman bertanya, diatas apa negara ini akan kita didirikan?
Kata Bung Karno, Pancasila itu adalah meja statis dimana diatasnya kita satukan seluruh elemen bangsa yang berbeda. Selain itu, Pancasila sebagai leitstar dinamis, bintang penuntun yang akan memandu bangsa ini kemana harus menuju.
“Dari sini bisa kita maknai bahwa Pancasila itu bukan semata-mata identitas bangsa kita yang menyatukan seluruh elemen bangsa, tetapi Pancasila sebagai penuntun kita. Semua kebijakan negara harus sejalan dengan Pancasila. Peraturan perundang-undangan juga harus sesuai dengan Pancasila” Kata Yasser Arafat S.H., M.H Dosen Fakultas Hukum UBT kepada Kalpress.id (01/06/2021).
Akedemisi Hukum itu juga menegaskan bagi seluruh masyarakat Indonesia, memaknai Pancasila memiliki arti penting yang sangat luas dalam sendi-sendi kehidupan, termasuk dalam hal pendidikan.
“Dalam konteks dunia pendidikan, Pancasila bukan hanya sekedar tuntunan moral, seperti misalnya menjadi manusia yang religius, tidak membeda-bedakan orang, mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi. Tetapi Pancasila juga seharusnya dijadikan landasan teori dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi” Tegasnya.
“Hari lahirnya Pancasila seharusnya bisa dijadikan momentum untuk lebih memahami kembali nilai-nilai Pancasila dan meneguhkan komitmen untuk mengamalkan nilai-nilainya” Tutup Dosen Koordinator Mata Kuliah Pancasila UBT ini.
Penulis : Ahmad Nur
Editor : Redaksi Kalpress.id