Tarakan, Kalpress — Virus COVID-19 memberikan dampak yang luar biasa hampir pada semua bidang, salah satunya pada bidang pendidikan. Adanya virus COVID-19 ini membuat proses pembelajaran menjadi berubah dari yang tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh.
Dalam keadaan seperti inipun, guru masih tetap harus melaksanakan kewajibannya sebagai pengajar, dimana guru harus memastikan siswa dapat memperoleh informasi/ilmu pengetahuan dengan metode yang sudah disiapkan sedemikian.
“Kalau dibilang efektif, iya efektif. Dari kondisi kita yang harus mengikuti anjuran protokol kesehatan yang harus jaga jarak, karena saya belum dapat cara yang lebih efektif dari pembelajaran daring, dari itu saya bilang efektif, belum ada opsi lain yang bisa mengganti pembelajaran daring”. Jelas Ketua Persaudaraan Pelajar Se kota Tarakan (PPST) Jowas saat dihubungi kalpress.com Rabu (03/03/2021).
Ia menambahkan, hambatan yang ditemukan saat dilakukannya daring diantaranya seperti belum meratanya internet dan teknologi, fasilitas seperti laptop dan handphone yang belum memadai. Kemudian, pemberian tugas dalam waktu yang lama juga akan sulit dilakukan.
“COVID-19 ini telah memberikan kita begitu banyak pelajaran, tidak hanya tentang upaya memutuskan rantai penularannya, tapi juga bagaimana anak-anak kita tetap belajar dan bagaimana sekolah-sekolah berkreaksi memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar.”
“Yang pertama kendalanya dari diri sendiri, masih suka bermalas-malasan karena beda kaya disekolah ada guru yang awasin, selebihnya Alhamdulillah, kendala kecil aja kayak harus usaha lebih kalau ada materi yang kurang dipahami mungkin harus cari referensi di internet, Tetapi mungkin beda cerita kalau teman-teman yang harus menyesuaikan masalah HP, paket data, belum lagi yang pekerjaan orang tua siswa yang terdampak pandemi, ini juga sebuah kendala” Pungkasnya Pelajar Progresif SMA Hang Tuah Tarakan ini. (AN23/AMR)