Tarakan, Kalpress – Setelah berdiri hampir 8 tahun, Provinsi Kaltara mengalami perkembangan cukup pesat dari sebelumnya.
Hal itu disampaikan, Supa’ad Hadianto Sekertaris Pemenangan IRAW sekaligus Wakil Ketua komisi 3 DPRD Provinsi Kalimantan Utara. Ia menilai, provinsi Kaltara telah melakukan loncatan besar dan mampu melampaui capaian provinsi yang lebih jauh tua diatasnya.
“Sebagai provinsi termudah di Indonesia, Kaltara patut berbangga karena di usianya yang masih sangat mudah, pertumbuhan ekonomi di Kaltara setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Selain itu berbagai pembangunan sudah ditunjukan dengan perkembangan infrastruktur yang dapat dirasakan langsung masyarakat,”ujar Sapaad, Senin (16/11/2020).
Diketahui, Pembangunan terbagi dalam 2 paket, pertama jalan simpang Sei Mengaris dengan panjang 45,49 Km dengan total anggaran Rp 313 miliar yang selesai lada 19 April 2017 bersumber dari APBN. Paket kedua, jalan Sei Menggaris hingga batas negara (Serudong) panjang jalan sekitar 48,65 Km dengan biaya Rp 502 Miliar selesai pada 30 Juni 2018.
Selain itu, jalan yang sudah dibangun ialah Jalan Long Midang yang berbatasan dengan Malaysia dengan panjang jalan sekitar 3 KM yang terletak di Krayan Kabupaten Nunukan.
Supaad melanjutkan, sehingga atas gebrakan besar dan menjunjung transparansi setiap program pembangunannya, sehingga kerja keras tersebut melahirkan prestasi.
“Dari hasil survei integritas, yang dilakukan KPK RI pada tahun 2019, Kaltara menempati posisi tertinggi nasional dengan itu pula indeks demokrasi di Kaltara yang selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya,” tuturnya.
Menurutnya, keberhasilan tersebut bergantung kepada sosok yang memimpin sebuah daerah. Sehingga menurutnya, jika Kaltara dipimpin oleh seorang yang kurang tepat, maka pembangunan seperti saat ini belum tentu dapat dirasakan masyarakat.
“Keberhasilan pemprov dalam capaian-capaian tersebut, tidak terlepas dari peran pemimpin daerah itu sendiri. Sudah sepantasnya masyarakat Kaltara, berterima kasih kepada Pemerintah,” tukasnya.
“Selama ini orang mengatakan pak Irianto tidak berbuat apa-apa. Kalau kita buka data dan bicara fakta, kemudian kita lihat ke lapangan, jalan di perbatasan itu aksesnya sudah mudah. Sehingga kondisi inilah yang meransang percepatan perputaran perekonomian di Kaltara,” pungkasnya. (KT/RMA).