Tarakan, Kalpress – Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite telah memikat konsumen premium untuk beralih. Di awal tahun 2020 hingga bulan September kemarin, jumlah penjualan Pertalite sudah mencapai 19.233 KL.
Hal itu disampaikan Mochammad Abdillah Rorke, Sales Branch Manager Rayon V Pertamina Kaltim Kaltara. Selain merupakan produk yang bagus, dari segi harga Pertalite masih kompetitif dan afforadble.
“Untuk di Tarakan sendiri peningkatan jumlah Pertalite di tahun 2016 sebanyak 3.814 KL, kemudian tahun 2017 sebanyak 7.863 KL, dan tahun 2018 terjual 11.404 KL. Sementara di Tahun 2019 penjualan pertalite meningkat tajam menjadi 26.529 KL” ungkapnya, Sabtu (24/10/2020).
Ditambahkan Abdillah Rorke, berdasarkan data pada Rayon V Pertamina Kaltim Kaltara, khusus di Kota Tarakan jumlah konsumsi masyarakat setiap bulannya meningkat 1.000 KL hingga 2.000 KL.
Namun dikarenakan adanya pandemi COVID-19, jumlah penjualan pertalite di tahun 2020 menurun sejak pandemi COVID-19 pada bulan April lalu.
Sementara itu Pengawas SPBU Gunung Lingkas, Suhaeri mengatakan, penjualan Pertalite biasanya meningkat di akhir pekan hingga Senin.
“Kalau disini dari satu nozel saja yang melayani Pertalite, saat ini sudah ada 6 nozel dan semua melayani pengisian motor dan mobil. Dalam per hari bisa menghabiskan sekitar 18 ton hingga 24 ton pertalite” ungkapnya.
Suhaeri mengakui, sejak diperkenalkannya Pertalite ke masyarakat, kuota premium memang sudah dikurangi oleh Pertamina. Dalam per tahun kuota premium hanya 150 ton, sedangkan untuk Pertalite stoknya terus ada.
Salah satu pengendara, Irfan mengaku beralih ke Pertalite lantaran mudah didapatkan dan tidak antri saat melakukan pengisian.
“Mesin kendaraan saya jadi terawat dan penggunaannya juga irit. Biasanya kalau isi full bisa digunakan sampai berhati-hati mbak, apa lagi saya ini ngojek jadi sedikit membantu” katanya. (RB/RMA)