Emak-emak Relawan Srikandi, Komitmen Menangkan IRAW di Pilgub Kaltara

Tarakan, Kalpress – Partisipasi emak-emak dalam ikut serta mengsukseskan Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltara, merupakan hal yang dinantikan semua masyarakat, 9 Desember 2020 mendatang.

Istilah emak-emak tidak lagi lekat dengan sosok yang suka mengomel, menuntut, dan bersantai-santai di rumah. Namun, Emak-emak kekinian mulai dikaitkan dengan menentukan menentukan arah dukungan politik.

Tak herankan, jika setiap paslon menerapkan strategi merangkul kaum emak-emak untuk mendapatkan suara maksimal. Hal itulah yang dilakukan paslon IRAW untuk memenangkan pilgub Kaltara.

Saat dikonfirmasi, Ketua Relawan Srikandi IRAW Fatmawati menjelaskan, terbentuknya relawan Srikandi didasari atas kesadaran kaum emak-emak yag merasa puas atas kinerja pemerintah saat ini. Sehingga, kumpulan emak-emak merasa perlunya ikut memperjuangkan pasangan IRAW untuk melanjutkan perjuangannya membangun Kaltara.

“Relawan Srikandi IRAW ini dari berbagai kalangan ada dari kalangan Ibu rumah Tangga, ibu PKK dan pekerja. Di sini kami bersatu untuk mendukung IRAW karena selama ini kami sudah merasakan langsung bagaimana kepemimpinan Iraw selama ini,” ujarnya, Jumat (09/10/2020).

Dengan loyalitas yang dimiliki kaum emak-emak dari relawan Srikandi IRAW, tidak mengherankan jika kumpulan emak-emak tersebut kerap bergeriliyah merangkul emak-emak lainnya, yang belum menentukan pilihan untuk mendukung pasangan nomor urut 2 ini.

“kami tidak hanya mendukung, tapi kami juga mengajak ibu-ibu yang lain untuk memenangkan pasangan IRAW. Karena bagaimana pun suara emak-emak merupakan salah satu suara terbesar di masyarakat. Soal komitmen, emak-emak jangan diragukan lagi,” tukasnya.

Dalam sosialiasinya relawan Srikandi selalu menggunakan cara persuasif dalam melakukan sosialisasi. Seperti mendatangi keluarga, kerabat, atau pun tetangga.

“Jumlah anggota kami seratus lebih. Yang tersebar di 4 kecamatan. Masing-masing kecamatan memiliki kelompok sendiri dan bergerak bersama-sama untuk merangkul suara emak-emak di Tarakan. Dalam kegiatan kami hanya bersifat mengajak dan mensosialisasikan kinerja IRAW selama ini. Dan kami tidak melakukan ajakan secara memaksa,” terangnya.

“Selama ini kami melakukan dor to dor, mengumpulkan ibu-ibu dalam satu tempat untuk mensosialisasikan apa saja yang telah dilakukan IRAW selama ini. Karena sebagian besar emak-emak tidak terfokus memperhatikan pembangunan,” tutupnya. (KT/RMA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *