Minimalisir Dampak Bencana, Pemprov Kaltara Resmikan Kampung Siaga Bencana

Nunukan, Kalpress – Rawannya provinsi Kaltara terhadap bencana alam karena letaknya yang tepat berada di garis khatulistiwa, membuat hal tersebut menjadi momok menakutkan di masyarakat. Sehingga dalam meminimalisir dampak jika terjadi bencana, Pemerintah Provinsi Kaltara meresmikan Kampung Siaga Bencana (KSB) yang berada di Kampung Aru Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan.

Saat dikonfirmasi, Gubernur Kaltara H.Irianto Lambrie mengungkapkan selain negara terluar Indonesia, Pulau sebatik juga memiliki kerawanan tinggi dari ancaman bencana. Sehingga menurutnya, Pulau Sebatik secepatnya membutuhkan KSB.

Bacaan Lainnya

“Di desa atau kampung Aru Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan ini kita meresmikan kampung atau desa siaga bencana. Kampung Siaga Bencana (KSB) sudah dibentuk di banyak tempat di Kaltara. Salah satunya di Pulau Sebatik,”ujarnya, Rabu (9/9/2020).

“Kenapa kita harus menyiapkan desa dan kampung siaga bencana. Karena daerah kita terutama Kalimantan Utara khususnya Pulau Sebatik ada wilayah yang termasuk rawan bencana. Baik bencana alam yang berupa banjir, gempa bumi bahkan tsunami yang semua itu bisa datang setiap saat tanpa kita duga dan bisa menyebabkan banyak korban. Serta benda maupun kematian. Dan negara kota sudah berpuluh-puluh mengalami musibah ini. Di tempat kita ini juga merupakan daerah rawan bencana, karena daerah ini mengalami abrasi,”tukasnya.

Selain melatih masyarakat dalam menghadapi bencana melalui simulasi, KSB juga dilengkapi dengan fasilitas penampungan logistik barang bantuan jika nanti terjadinya bencana.

“Dengan bekerjasama dengan Tagana, kami melatih masyarakat dalam menghadapi bencana sekaligus penangganan kepada korban. Agar nantinya dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir,”tuturnya.

Meski memiliki niat untuk mengadakan infrastruktur lainnya, namun ia mengakui adanya pandemi covid-19 membuat sulitnya perencanaan terealisasi. Mengingat selama pandemi covid-19 sebagian besar anggaran pembangunan beralih dalam menanhgani covid-19.

“Saat ini kami masih memperjuangkan pendanaannya untuk kita bisa dibiayai APBN. Meskipun agak berat, karena dana APBN kita semuanya terserap untuk pembiayaan Covid-19. Sampai hari ini kita semua belum bisa mengatasi pandemi covid-19 ini. Bukan kita saja, tapi 215 negara di dunia juga menagalami hal yang sama,”terangnya.

Mesko demikian, ia berpesan masyarakat KSB juga harus mewaspadai bencana nonalam. Dengan meminimalisir penularan maka pandemi akan semakin mudah terselesaikan.

“Pada kesempatan yang baik ini saya mengajak kepada masyarakat semua, terus meningkatkan kewaspadaan dan disiplin terhadap protokol kesehatan,”tutupnya. (Jo/KT)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *