Tarakan, Kalpress – Harga kayu selama sepekan terakhir di Kota Tarakan kian menurun, tak hanya itu sejumlah pedagang kayu di kota Tarakan terpantau mengalami sepi pembeli.
Hendra pedagang kayu Kepada Kalpress.com mengatakan, sebelum pendemi penjualan kayu berjalan dengan normal, bisa mencapai 60 hingga 70 pembeli selama sebulan. Adapun jenis kayu yang disediakan yakni kayu meranti dan bingkirai dengan harga bervariatif.
“perbatangnya untuk ukuran 5×5 seharga Rp 35 ribu kalau papan dengan jenis meranti Rp 60 ribu perlembar dan harga balok bengkirai seharga 200 ribu perbatangnya.” Jelas Hendra, Jumat (28/08/2020)
Hendra menambahkan, meski harganya menurun daya beli dari pemebeli justru sepi. Ia pun mengakui, selama masa pendemi Covid-19 ini hanya melayani 15 sampai dengan 30 pembeli kayu perbulanya, ada penurunan sampai dengan 65 persen.
“Sepinya pembeli karena Covid – 19, sementara untuk jatuhnya harga kayu disebabkan permintaan kayu yang sedikit, sementara stok kayu banyak dikota Tarakan.” Imbuhnya.
Hal senada juga dirasakan Arji pemilik usaha kayu di Jalan Gajah Mada, jika sebelumnya harga kayu bakau dan kayu jenis lainnya tergolong normal, selama pandemi semua jenis kayu mengalami penurunan Rp 9 ribu sampai dengan Rp 10 ribu rupiah per batangnya.
“harga kayu bakau juga mengalami penurunan Rp 9 ribu dengan ukuran 5×5, hampir rata semua harganya turun antara Rp 9 ribu sampai dengan Rp 10 ribu rupiah, belum lagi sepi juga, semoga pandemi segera berakhir, ” Tutup Arji. (YS/RMA)