Besok, Mendikbud Nadiem Makarim Akan Kunjungan ke UBT
Tarakan, Kalpress – Agenda kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim direncana besok pada Rabu, (09/03/2022) akan tiba di Tarakan, Kalimanatan Utara.
Setiba di Tarakan, dalam kunjungan tersebut setelah melakukan pertemuan dengan Gubernur dan Walikota, kemudian mendatangi Universitas Borneo Tarakan (UBT) terkait peletakan batu pertama pembangunan Prodi Kedokteran.
“Berdasarkan random kegiatan dari tim Aju Kementrian, bahwa itu kunjungannya adalah ke UBT terkait peletakan batu pertama terhadap pembangunan kelas untuk kedokteran, peresmian Laboraturium Terpadu, penanda tanganan MoU terkait dengan Gubernur ID UBT dan di saksikan dengan dialog MBKM,” jelas H. Sudarsono, S.E, M.Pd, Sekertaris Dinas Pendidikan Kaltara, Selasa (08/03/2022).
Kemudian, ia mengatakan pada Kamis, (10/03/202) Mentri Nadiem Makarim diagendakan kunjungan disalah satu Paud Kota Tarakan.
Selanjutnya, Mentri akan melakukan dialog dengan guru mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SLTA terkait dengan guru pengerak, sekolah pengerak, dan kepala sekolah pengerak.
“Memang dirapat teknis di tim Aju Kementrian, Saya minta dialog untuk sekolah pengerak ini semua jenjang harus ada dari PAUD hingga SLTA,” tuturnya.
Disela-sela itu, dikatakan Sudarsono, saat rapat teknis deng tim Aju Kementrian ia meminta waktu untuk peletakan batu pertama terhadap pembangunan SMA dan SMK 4 yang ada di Jalan Kusuma Bangsa.
“Insha Allah, karena alasan waktu jika memang tidak bisa dilakukan oleh Mendikbud maka akan dilakukan oleh Gubernur Kaltara beserta dengan Direktorat Jendral Paud Dikdasmen,” terangnya.
“Untuk sementara gedung nya itu kita bangun satu tingkat, tapi kita sudah rencanakan ada 24 RKB. Dibangun di atas tanah 4,1 hektar. 2,1 untuk SMK dan kemudian 2 Hektar lagi untuk SMA,” tambah dia.
Kendati begitu, terhadap kunjungan Mendikbud besok ia berharap Kaltara mempunyai perhatian khusus, lantaran Kaltara merupakan provinsi termuda di Indonesia yang memerlukan sentuhan dan bantuan dari pusat, terutama terkait dengan sarana dan prasarana.
“Karena bagaimanapun sistem pempelajaran sekarang dengan menggunakan assesment nasional, bahwa literasi serta amunerasi untuk assesment nasional itu bisa berhasil apabila ditunjang dengan sapras yang memadai,” pungkasnya. (*)
Editor: Redaksi Kalpress.id