Mudah Diakses, E-Library Dapat Menjaga Minat Baca Masyarakat Smart City
Tarakan, Kalpress — Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Tarakan berkerja sama dengan Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) merencanakan E-library atau Perpustakaan digital akan diterapkan di Kota Tarakan akhir tahun.
Demikian hal itu disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Tarakan, Edi Suriansyah kapada Kalpress.id Minggu, (03/10/2021).
“Sebenarnya ini sudah ada, kita bekerja sama dengan Diskominfo untuk menerapkan ini, ini juga sebenarnya solusi untuk pengguna, seperti pandemi covid ketika perpustakaan tidak membuka layanan,” terangnya.
Lanjutnya,”Untuk targetnya sebelum akhir tahun saya rasa dan pandemi covid mereda, karena nanti teman-teman Diskominfo yang membidangi hardwer dan softwer nya semoga cepat memfasilitasi kita,” tambah Edi.
Selain itu, ia menuturkan dengan nanti hadirnya keberadaan E-library atau Perpustakaan digital tersebut tidak akan menganggu atau mengurangi pengunjung Perpustakaan Daerah. Menurutnya, inovasi ini sudah diterapkan dibeberapa daerah luar Kalimantan Utara sesuai arahan Perpustakaan Nasional.
“Memang sekarang dibutuhkan inovasi, pelayanan-pelayanan kepada masyarakat ini mengikuti segmen nya, ada yang senang berkunjung dan liat bukunya dan ada juga yang senang menggunakan teknologi. Ini sudah jadi arahan Perpusnas, dan hal tersebut tidak ada masalah,” tuturnya.
Kendati begitu, pihaknya masih mempersiapkan segala sesuatu untuk menerapkan perpustakaan digital tersebut, kemudian ketentuan dalam hal ini akan diarahkan dari pemerintah pusat.
“Perpustakaan digital itu sedang kita kembangkan, ini kan menggunakan teknologi informasi, bukunya juga menggunakan ebook dan segala sesuatu nya itu kita harus tata dulu, kemudian nanti ada ketetuannya dari pusat. Dan sebenarnya kalau tidak pandemi covid itu sudah berjalan,”
“Untuk kategorinya banyak untuk umum dan anak sekolah maupun mahasiswa, misalnya ebook novel, puisi, dan buku lainnya yang berbentuk elektronik,” tutupnya. (*)
Perpustakan di Indonesia adalah barang langka, jika tak ingin dibilang mewah. Berdasarkan data Perpustakaan Nasional, hanya ada sekitar 500 perpustakaan di tingkat kota atau kabupaten di Tanah Air dan hanya 22.000 di level desa. Sementara menurut data organisasi pendidikan PBB, hanya 1 dari 1000 penduduk Indonesia yang baca buku.
Tetapi di balik masalah pelik ini, justru lahir kesempatan dan peluang ini yang dimanfaatkan oleh Pemerintah dengan menghadirkan sebuah platform perpustakaan digital yang bisa diakses hanya melalui telepon genggam pintar Anda.
Penulis: Ahmadnrmansyah
Editor: Redaksi Kalpress.id