Akan Datangkan Lebih Banyak Masa Aksi! Dengar Statemen Walikota Masyarakat Amal Lama Kecewa

Pembangunan Tembok Pembatas Di Pantai Amal Lama Kota Tarakan. (Foto: Kalpress.id)

Akan Datangkan Lebih Banyak Masa Aksi! Dengar Statemen Walikota Masyarakat Amal Lama Kecewa

Pembangunan Tembok Pembatas Di Pantai Amal Lama Kota Tarakan. (Foto: Kalpress.id)

Tarakan, Kalpress — Walikota Tarakan dr Khairul merespons tuntutan warga Pantai Amal Lama yang melakukan aksi demo terkait pembangunan tembok pagar pembatas dikawasan wisata Pantai Amal, Aksi yang berlasung di depan Kantor DPRD kota Tarakan pada Senin (20/09/2021) lalu.

Bacaan Lainnya

Dengan adanya statemen Walikota Tarakan tersebut direspons kembali oleh Forum Masyarakat Amal Lama Bergerak.

Terkait hal tersebut, Koordinator Lapangan (Korlap) aksi demo Muhammad Rijal menuturkan bahwa statemen Walikota yang di muat dimedia massa itu tidak mencerminkan sebagai pemimpin.

“Statemen nya Walikota itu sangat terdengar bukan sebagai pemimpin, mengambil keputusan bahwasanya dia bilang ‘itu adalah aset negara’, dengan ucapan seperti itu seakan-akan aset negara itu bukan untuk rakyat jadi seperti miliknya perorangan,” tuturnya saat konfirmasi Kalpress.id Rabu, (22/09/2021).

“Terlebih lagi stetmennya ‘kalau mau enak silahkan beli tanah’, terdengar bobrok sekali. Sampai menyuruh masyarakat membeli tanah, seakan-akan beli tanah itu semacam beli kerupuk. Sehingga mendengar statemen itu masyarakat Pantai Amal Lama sangat kecewa,” tambahnya.

Kendati begitu, Rijal mengatakan sampai saat ini tuntutan tiga poin yang telah disepakati antara Masa Aksi dan DPRD belum terlaksana, salah satunya belum ada informasi dari pihak DPRD untuk melaksanakan rapat dengar pendapat (RDP) yang telah disepakati sebelumnya.

“Kalau melihat dari pada sikap DPRD saat ini, dia hanya sekedar bicara tetapi tidak dengan tindakan, Sehingga untuk rapat dengar pendapat (RDP) sejauh ini belum ada informasi, itu paling lama tanggal 25 September mendatang,” terangnya.

Muhammad Rijal Kordinator Lapangan Masa Aksi (Foto: Kalprees.id)

Sehingga begitu, Forum Masyarakat Amal Lama Bergerak sampai saat ini masih menunggu dan bertanya-tanya kapan terlaksana nya RDP tersebut.

“Sembari menunggu ini kita dimasyarakat membangun persatuan sesuai dengan aspirasi masyarakat, bahwasannya ketika suaranya tidak didengar maka akan mendatangkan massa yang lebih banyak,” kata dia.

Selain itu, Rijal yang merupakan Aktivis Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) menyapaikan harapan yang pada khususnya masyarakat Pantai Amal yang mengeluhkan dibungun nya tembok pagar pembatas yang menghalangi aktivitas warga setempat.

“Harapan masyarakat Pantai Amal tembok tidak didirikan, karena aspirasi masyarakat Pantai Amal Lama sangat mendukung adanya pembangunan kawasan wisata itu, tetapi tidak dengan adanya tembok yang dibangun tersebut,” (*)

Penulis: Ahmadnurmansyah
Editor: Redaksi Kalpress.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *