HUT Indonesia ke-76, Gerakan Revolusi Mental Masyarakat Pesisir Laksanakan Upacara di Pantai Hingga Bakti Sosial

HUT Indonesia ke-76, Gerakan Revolusi Mental Masyarakat Pesisir Laksanakan Upacara di Pantai Hingga Bakti Sosial

Bacaan Lainnya

Tarakan, Kalpress — Masih dalam suasana pandemi Covid-19, upacara bendera peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 76 harus diselenggarakan secara terbatas.

Meski begitu, masyarakat kelurahan pantai Amal Lama khususnya RT 04 tetap menyemarakkan HUT RI ke 76 dengan semangat yang tak pernah surut meskipun daerah tempat tinggal masyarakat tersebut berdekatan dengan tepi laut. Namun, tak terlepas pula dari slogan HUT kemerdekaan indonesia yang ke 76 ini, ‘Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh’.

Asrudin selaku panitia pelaksana kegiatan upacara mengakui, pemuda-pemudi pantai Amal sangat antusias menyemarakkan hari kemerdekan Indonesia ini. Kendati begitu, menjadikan pantai sebagai tempat upacara adalah pilihan yang tepat bagi mereka, mengingat bahwa mereka dibesarkan dan dilahirkan dari nelayan yang mata pencarian nya dari laut. Dan bukan hanya itu, bagaimana juga pemerintah bisa memperhatikan kesenjangan sosial bagi masyarakat pesisir.

“Jadi kenapa kami pilih acara kegiatan ini dipantai, disini bahwasannya saya perkenalkan kami terlahir dan besar dari nelayan, bagaimana cara kami memperkenalkan untuk masyarakat luas, khususnya pemerintah tolong lebih diperhatikan lagi masalah kesenjangan sosial terhadap nelayan-nelayan khususnya masyarakat pesisir lebih diperhatikan lagi” Ungkapnya saat ditemui kepada Kalpress.id (17/08/2021).

Bukan hanya itu, Asrudin mengatakan upacara ini bukan semata-mata hanya untuk merayakan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga ingin membangun jiwa nasionalisme pemuda-pemudi pantai Amal serta mengubah pandang masyarakat bahwasannya berpendidikan itu penting dari segi apapun dan latar belakang apapun.

“Saya juga ingin membangun jiwa nasionalisme khususnya pemuda-pemudi wilayah pantai Amal dan mengubah minsed masyarakat disini bahwasannya berpendidikan itu penting dari segi apapun,” Terangnya.

Upacara bendera di pantai Amal Lama.

Senada dengan Asrudin, Tokoh masyarakat seperti Bakri juga ikut berperan aktif dalam kegiatan ini. Sebelum upacara berlangsung, kegiatan seperti penyemprotan disenfektan sekitar RT 04 juga dilakukan demi mematuhi protokol kesehatan.

“Sebelum upacara kita lakukan penyemprotan rumah-rumah warga, dan sesudah itu kita lakukan upacara, karena dari itu kita juga harus ikuti protokol kesehatan, dan lawan Covid-19”

Peserta dan petugas pengibar bendera pun bukan diluar warga Amal RT 04. Ibu rumah tangga, Mahasiswa, dan Anak sekolah masing-masing mengambil peran dalam pelaksanan hari kemerdekaan negara tercinta ini. Bagaimana masyarakat luas tahu bahwa pemuda dan pemudi pesisir tidaklah seburuk yang terlihat.

“Kami asli orang Amal, sengaja manfaatkan pantai sebagai tempat pelaksanaan upacara disini karena kami dengar isu-isu beredar seperti pantai Amal pemuda nya nakal semacam pengguna narkoba, nyatanya tidaklah seperti itu. Maka dari itu kami laksanakan upacara supaya pemuda-pemudi tergerak hatinya bahwa anak pesisir tidaklah nakal seperti stigma negatif seperti masyarakat luar lihat”

“Peserta pengibarnya ada sembilan orang, keseluruhan ada empat belas orang, ini gabung ada mahasiswa, ibu rumah tangga, dan anak sekolah warga kelurahan pantai Amal RT 04,” Imbuh Bakri

 

Penulis : Ahmadnurmansyah

Editor : Redaksi Kalpress.id

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *