Tolak Kampanye Hitam, Bawaslu Bersama Tokoh Agama Tarakan Turun Ke Jalan Ingatkan Masyarakat.

Tarakan, Kalpress – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tarakan menggelar kegiatan aksi damai tolak money politik, dan antisipasi kampanye hitam baik berbentuk ujaran kebencian, membawa Isu Suku Agama Ras dan Antar Golongan (SARA), di simpang empat GTM, Sabtu (07/11/2020) kemarin.

Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Kota Tarakan, Dian Antarja menjelaskan, Kegiatan itu dihadiri sejumlah perwakilan tokoh Agama di Kota Tarakan.

Bacaan Lainnya

“Aksi damai ini untuk menolak segala bentuk money politik, dan ini dalam rangka memberikan edukasi kepada masyarakat terkait berbagai macam bentuk pelanggaran pada Pilgub 2020. Kegiatan ini juga bagian dari upaya pencegahan yang dilakukan Bawaslu agar jangan sampai melakukan pelanggaran dan bisa lebih diminimalisir,” Jelas Dian.

“Karena tanpa disadari, kurang lebih 30 hari lagi sudah mau masuki tahapan pemilihan. Dan Bawaslu Tarakan sudah melakukan banyak pergerakan, mulai dari sosialisasi pengawasan partisipatif, berkoodinasi dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama sehingga lahirlah kegiatan aksi bersama ini,” Tambahnya.

Ia melanjutkan, dalam aksi damai itu juga membagikan masker dan stiker bertuliskan tolak ujaran kebencian, penyebaran hoax dan tolak politik uang.

“Ini semua dilakukan agar masyarakat melihat dan ketika nanti sudah di bilik suara tidak hanya memilih pemimpin berdasarkan track record-nya tetapi juga pada saat berdasarkan bagaimana dia menjalankan kampanyenya,” urai Dian.

Termasuk pula apakah paslon dan tim melakukan pelanggaran atau tidak. Agar masyarakat tahu apakah itu masuk kategori pelanggaran, maka masyarakat harus memahami bentuk dan jenis pelanggaran.
“Itulah yang kemudian kami sampaikan kepada masyarakat,” ungkap Dian.

Sementara itu, H. Abdurrahman, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Tarakan mengungkapkan apresiasinya kepada Bawaslu Kota Tarakan, bahwa aksi ini sebagai upaya memberikan kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya mengetahui tolak politik uang.

“Bahkan semakin berkembang bukan lagi politik uang, ada politik semen, politik beras, ada politik minyak dan kita lihat di lapangan sudah terjadi,” urainya.

Menurutnya jika ini terus berlanjut maka sampai kapanpun pemilu baik pilpres, pilkada akan tetap dalam keterpurukan. “Dalam ajaran Islam, mereka yang memberi dan menerima sama-sama mendapatkan ganjaran dosa. Saya yang diberikan amanah sebagai Pokja Bawaslu, mengimbau kepada masyarakat agar menghindari hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran,” tutupnya. (RMA)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *