Tarakan, Kalpress – Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya dalam pelaksanaan Operasi Zebra Kayan 2020, di Kota Tarakan, Kalimantan Utara. Polisi lebih mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif yakni edukasi serta teguran bagi pengendara di jalan.
Hal ini, lantaran masih ditengah kondisi pandemi COVID-19 sehingga untuk tindakan represif ditiadakan, artinya tidak dilakukan penilangan atau zero tilang.
“Konsep awal dimulainya Operazi Zebra itu ada penakanan kegiatan preemtif dan preventif, masing-masing 40 persen dan represif 20 persen. Namun, berjalan tiga hari ada perintah langsung dari presiden dan kapolri diteruskan ke Korlantas untuk kegiatan represif ditiadakan” ungkap Kasat Lantas Polres Tarakan AKP Aroefik Aprilian Riswanto, Rabu (04/11/2020).
Aroefik menuturkan, apabila ada pengendara telah melakukan pelanggaran yang sifatnya keterlaluan maka pihaknya akan melakukan pembinaan. Dalam hal ini ada tindakan-tindakan khusus yang dilaksanakan.
“Contohnya saja ada anak dibawah umur kemudian yang bersangkutan berkendara, tindakan yang kita lakukan mengamankan anak tersebut untuk diantarkan ke orangtuanya dan laporkan ke gurunya. Jadi kita tidak melakukan penilangan agar tidak membebani masyarakat dan orangtuanya tapi memberikan efek jera” ujarnya.
Meski demikian, dia mengakui ada banyak pelanggaran lalu lintas yang ditemui. Namun tidak dilakukan penilangan, tetapi hanya memberikan teguran dan mengingatkan pengendara.
Adapun dalam Operazi Zebra Kayan 2020 ini dirangkaikan dengan kegiatan bakti sosial, pembakian masker, sembako hingga perbaikan jembatan disekitar jalan Sungai Maya, Kelurahan Juata Laut. Perbaikan fasilitas umum ini akan dilakukan bersama dengan komunitas dan masyarakat. (RB/RMA)